Jakarta, IDN Times – Jensen Huang, Bos NVIDIA peringatkan AS (Amerika Serikat) bahwa negara tersebut berisiko tertinggal dari China dalam persaingan global menguasai akal imitasi (AI). Ia menilai, dukungan besar pemerintah Beijing terhadap industri teknologi mendorong akselerasi pesat di sektor tersebut. Sementara regulasi di Amerika justru semakin membatasi ruang inovasi.
Dalam wawancara eksklusif dengan Financial Times di sela-sela acara Future of AI Summit pada Rabu (5/11/2025), Huang menilai jurang teknologi antara dua ekonomi terbesar dunia itu semakin menyempit. Ketegangan geopolitik dan pembatasan ekspor chip dari Washington, menurutnya, bisa berbalik menjadi keuntungan bagi China yang mempercepat pengembangan AI domestik. Simak fakta selengkapnya di bawah ini!
