Trump Tegaskan Chip AI Nvidia Blackwell hanya untuk Perusahaan AS

- Pembatasan ekspor chip Blackwell Trump mengungkap kebijakan bahwa Nvidia tidak akan menjual chip AI Blackwell yang paling mutakhir kepada China. Meskipun Nvidia masih boleh berdagang dengan China dalam produk lain, chip kelas atas itu dikhususkan bagi pelanggan di AS.
- Dampak geopolitik dan hubungan dagang AS-China Kebijakan pembatasan chip Blackwell diumumkan bersamaan dengan situasi dagang yang sedang berlangsung antara AS dan China yang juga tengah menjalani perjanjian perdagangan satu tahun.
- Nvidia pasok lebih dari 260 ribu chip AI Blackwell ke Korea Selatan Nvidia mengumumkan konfirmasi pengiriman lebih dari 260 ribu chip AI Blackwell ke Korea Selatan, termasuk perusahaan besar seperti Samsung Electronics. Ini menjadi langkah strategis Nvidia untuk mem
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan bahwa chip AI tercanggih Nvidia, Blackwell, hanya akan diberikan kepada perusahaan-perusahaan di AS. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara eksklusif di program 60 Minutes CBS dan saat berbicara kepada awak media di Air Force One pada Minggu (2/11/2025).
Trump menegaskan bahwa chip tersebut tidak akan dijual ke China maupun negara lain. Kebijakan ini diambil untuk menjaga keunggulan teknologi AS dan mencegah penyebaran teknologi supercanggih ke negara-negara yang dianggap sebagai pesaing strategis.
1. Pembatasan ekspor chip Blackwell
Trump mengungkap kebijakan bahwa Nvidia tidak akan menjual chip AI Blackwell yang paling mutakhir kepada China. Meskipun Nvidia masih boleh berdagang dengan China dalam produk lain, chip kelas atas itu dikhususkan bagi pelanggan di AS.
"Kami akan membiarkan mereka (China) berurusan dengan Nvidia, tapi bukan untuk yang paling canggih," kata Trump, dilansir Econo Times.
Kebijakan ini mencerminkan sikap tegas dalam perlindungan teknologi Amerika agar tidak jatuh ke tangan negara-negara pesaing strategis.
Pengamat menyoroti langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk mencegah kemajuan militer dan pengembangan AI China yang dapat mengancam keamanan nasional AS. Perwakilan Kongres AS, John Moolenaar, menyamakan peluang akses China sebagai memberikan uranium tingkat senjata ke Iran, sebuah pernyataan yang menunjukkan kekhawatiran serius di Washington terkait penyebaran teknologi supercanggih tersebut.
2. Dampak geopolitik dan hubungan dagang AS-China
Kebijakan pembatasan chip Blackwell diumumkan bersamaan dengan situasi dagang yang sedang berlangsung antara AS dan China yang juga tengah menjalani perjanjian perdagangan satu tahun. Dalam perjanjian tersebut, China berkomitmen melonggarkan pembatasan ekspor logam tanah jarang dan membeli lebih banyak produk pertanian AS, sementara AS menurunkan tarif pada beberapa impor dari China. Trump menyebut hubungannya dengan China tetap baik meski ada persaingan ketat teknologi.
Walau ada kesepakatan dagang, Trump menunjukkan bahwa menjaga teknologi AI kelas dunia tetap di bawah kendali AS dan menjadi prioritas nasional. Ia juga memperingatkan tentang konsekuensi ekonomi serius apabila Mahkamah Agung membatalkan tarif yang telah diberlakukan selama ini.
3. Nvidia pasok lebih dari 260 ribu chip AI Blackwell ke Korea Selatan
Nvidia mengumumkan pada Jum'at (31/10/2025), konfirmasi pengiriman lebih dari 260 ribu chip AI Blackwell ke Korea Selatan, termasuk perusahaan besar seperti Samsung Electronics. Ini menjadi langkah strategis Nvidia untuk memperkuat posisi pasar di Asia, dengan tetap menjaga pembatasan ketat ekspor ke China. CEO Nvidia, Jensen Huang, menyatakan perusahaan tidak mengajukan izin ekspor chip tersebut ke China karena kebijakan Beijing saat ini.
Trump juga mengingatkan bahwa teknologi Blackwell secara teknis berada jauh di depan pesaing lain.
"Chip ini 10 tahun lebih maju dari chip lain," kata Trump, dilansir Benzinga.


















