Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Dirut Pertamina Nicke Widyawati saat meninjau lokasi proyek pembangunan Kilang Pertamina GRR Tuban, Sabtu (30/11) IDN Times/Imron
(Dirut Pertamina Nicke Widyawati saat meninjau lokasi proyek pembangunan Kilang Pertamina GRR Tuban, Sabtu (30/11) IDN Times/Imron

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati ditelepon Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir gegara liquefied petroleum gas (LPG) alias elpiji 3 kilogram dilaporkan langka oleh masyarakat.

Bahkan kabar kelangkaan LPG 3 kg subsidi tersebut sudah sampai ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat melakukan blusukan ke pasar di Malang, Jawa Timur.

"Kemarin kan Bapak Presiden ada kunjungan ya di pasar di Malang beserta dengan Pak Menteri BUMN, dan dengan adanya laporan dari masyarakat di sana, Pak Menteri tadi telepon saya," kata Nicke kepada wartawan di ICE BSD, Selasa (25/7/2023).

1. Terjadi peningkatan konsumsi LPG 3 kg

Ilustrasi LPG. (IDN Times/Holy Kartika)

Nicke menjelaskan, penyaluran LPG tabung melon mengalami peningkatan sebesar 2 persen. Pada tahun ini, kuota LPG 3 kg yang ditetapkan pemerintah sebesar 8 juta metrik ton, termasuk cadangan 500 ribu metrik ton.

"Jadi, sebetulnya begini, kalau kita lihat kuota yang ditetapkan oleh pemerintah, ini kan sama ya dari tahun lalu dengan tahun ini, yang secara umum kalau kita lihat nih per hari ini, ini memang sudah 2 persen melebihi kuota," tuturnya.

Kata dia, peningkatan konsumsi sebesar 2 persen terjadi pada bulan ini sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu.

"Di beberapa waktu yang lalu ini kan ada hari libur Idul Adha, kemudian hari libur 1 Muharram. Nah, setiap hari libur itu terjadi peningkatan konsumsi sehingga tentu terjadi peningkatan di atas rata-rata harian," ujar Nicke.

2. Pasokan LPG 3 kg ditargetkan normal dalam sepekan ke depan

IDNTimes/Holy Kartika

Pertamina sedang melakukan percepatan pemulihan terhadap penyediaan distribusi LPG 3 kg. Terlepas dari itu, pihaknya terus berupaya memastikan ketersediaan LPG subsidi tersebut aman.

"Dan mudah-mudahan dalam satu minggu ke depan bisa berangsur normal," ujar Nicke.

Salah satu upaya yang dilakukan Pertamina adalah operasi pasar, bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi mana lokasi-lokasi yang harus disediakan operasi pasar.

"Kita bekerja sama dengan seluruh pemerintah daerah untuk mengidentifikasi di mana lokasi-lokasi yang harus kita lakukan operasi pasar. Ini supaya efektif langsung ke masyarakat," sambungnya.

3. Pertamina lakukan upaya mencegah LPG 3 kg salah sasaran

Tabung gas elpiji 3 kilogram (kg). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Nicke menambahkan, berdasarkan data pemerintah ada sekitar 60 juta rumah tangga yang berhak menerima subsidi atau sekitar 68 persen dari total 88 juta rumah tangga.

Berdasarkan hal itu, terungkap bahwa penjualan LPG subsidi terhadap total LPG relatif tinggi, yaitu mencapai 96 persen sehingga mengindikasikan adanya penyaluran yang tidak tepat sasaran. Pertamina bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memastikan distribusi tepat sasaran.

Dalam rangka memperbaiki tata kelola distribusi LPG 3 kg, Pertamina mulai melaksanakan pendaftaran atau registrasi kepada konsumen menggunakan KTP dan NIK.

"Satu hal yang kemudian kita coba dari sisi governance-nya adalah kita lakukan registrasi. Kan sekarang para pembeli harus mendaftarkan ya, registrasi NIK. Tentu ini kita berharap nantinya bisa kita jadikan dasar sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemerintah," tambah Nicke.

Editorial Team