Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Brazil (pixabay.com/jorono)
Bendera Brazil (pixabay.com/jorono)

Intinya sih...

  • Pemerintah Brasil siapkan paket bantuan darurat untuk sektor terdampak.

  • Kongres Brasil sepakati fast track bantuan ekonomi melalui kesepakatan bipartisan.

  • Menteri keuangan Haddad batalkan pertemuan dengan menteri keuangan AS Scott Bessent.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, akan bertemu dengan Wakil Presiden Geraldo Alckmin di Brasilia pada Selasa (12/8/2025), untuk membahas serangkaian langkah bantuan bagi sektor-sektor yang terdampak tarif 50 persen dari Amerika Serikat (AS). Rencana darurat ini akan diprioritaskan di Kongres, dengan Hugo Motta, ketua DPR Brazil, menyatakan bahwa paket bantuan ekonomi akan dipercepat prosesnya.

Pada Senin (11/8/2025), Presiden Senat Davi Alcolumbre juga memberikan sinyal bahwa senat federal akan mempercepat proses langkah-langkah tersebut. Rencana bantuan ekonomi ini diharapkan akan disetujui pada bulan ini dan mulai berlaku efektif pada September mendatang.

1. Pemerintah Brasil siapkan paket bantuan darurat untuk sektor terdampak

ilustrasi bendera brazil (unsplash.com/Matheus Câmara da Silva)

Wakil Presiden Geraldo Alckmin mengumumkan bahwa rencana darurat untuk membantu industri yang terkena dampak kenaikan tarif AS pada produk Brasil akan siap pada Selasa (12/8/2025). Alckmin menjelaskan bahwa rencana tersebut akan mencakup skala untuk menilai variasi tingkat ekspor dalam sektor yang sama, sehingga langkah-langkah bantuan dapat ditargetkan dengan lebih akurat.

"Rencana darurat telah dipresentasikan kepada Presiden Lula, yang menyelesaikan peninjauan pada larut malam. Presiden akan membuat keputusan akhir, dan kemudian akan diumumkan. Jika tidak besok, maka mungkin Senin atau Selasa," kata Alckmin kepada wartawan pada Jum'at (8/8/2025) di luar Kementerian Pembangunan, Industri, Perdagangan, dan Jasa, dilansir Brasil Defato.

Menurut Alckmin, rencana tersebut bertujuan untuk fokus pada perusahaan-perusahaan yang paling terdampak oleh tarif 50 persen. Wakil presiden menjelaskan bahwa parameter akan ditetapkan untuk mengevaluasi efek tarif pada setiap sektor, berdasarkan pangsa ekspor ke AS.

2. Kongres Brasil sepakati fast track bantuan ekonomi melalui kesepakatan bipartisan

Presiden Senat Brasil, Davi Alcolumbre, menegaskan bahwa Kongres Nasional bersatu dalam membela kepentingan Brasil terhadap pemerintah AS yang mengumumkan tarif impor 50 persen pada produk Brasil mulai 1 Agustus.

"Saya telah banyak berbicara dengan ketua DPR Hugo Motta tentang peristiwa-peristiwa terkini, dan kami memahami bahwa kami, Cabang Legislatif, akan membela kedaulatan nasional, pekerjaan rakyat Brasil, dan pengusaha Brasil," katanya setelah pertemuan dengan Motta dan Wakil Presiden Brasil Geraldo Alckmin, dilansir Agência Brasil.

Hugo Motta, ketua DPR, menekankan bahwa ancaman AS telah menghasilkan momen persatuan nasional di Brasil. "Persatuan atas nama negara, untuk melindungi industri kita, pekerjaan kita, hubungan diplomatik kita," katanya.

3. Menteri keuangan Haddad batalkan pertemuan dengan menteri keuangan AS Scott Bessent

Menteri Keuangan Brasil, Fernando Haddad, mengumumkan pada Senin (11/8/2025), bahwa pertemuan virtualnya dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang awalnya dijadwalkan pada Rabu (6/8/2025), telah dibatalkan. Perkembangan ini merupakan kekecewaan bagi pemerintahan Brasil, yang berharap dapat memanfaatkan pertemuan tersebut untuk bernegosiasi mengenai masalah tarif.

Dalam wawancara dengan GloboNews TV, Haddad menyatakan bahwa tidak ada tanggal alternatif yang telah ditetapkan untuk panggilan tersebut, meskipun Brasil berusaha meminta penjadwalan ulang setelah menerima pemberitahuan pembatalan. Haddad menyatakan kekecewaan bahwa Brasil bahkan tidak diberi kesempatan untuk terlibat dalam negosiasi tarif dengan AS.

Pada Rabu (6/8/2025), pemerintah Brasil secara resmi meminta konsultasi dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai tarif impor yang dikenakan oleh AS pada produk Brasil. Permintaan yang disampaikan kepada misi AS di organisasi tersebut , yang merupakan langkah resmi pertama dalam sengketa perdagangan antara kedua negara.

"Brasil telah mengajukan permintaan konsultasi dengan AS di bawah Sistem Penyelesaian Sengketa WTO," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Brasil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team