Penyaluran rumah subsidi, Selasa (6/5/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)
Menurutnya, BTN tidak hanya menjalankan misi penting dalam menyediakan perumahan yang terjangkau sesuai dengan program Perumahan Nasional Presiden Prabowo Subianto, tetapi juga mampu menjaga keberlanjutan bisnis melalui imbal hasil yang stabil.
Dia menjelaskan, sekitar 70 persen dari total portofolio kredit BTN merupakan kredit konsumer. Dari angka tersebut, sekitar 90 persen adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
"KPR Subsidi BTN bukan hanya solusi atas tantangan kepemilikan rumah layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga menjadi motor penggerak utama bisnis kami. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sosial dan profitabilitas dapat berjalan beriringan," ujar Setiyo.
Penyaluran KPR Subsidi oleh BTN, dijelaskan Setiyo, memiliki dampak sosial yang nyata. Produk ini berperan sebagai instrumen inklusi keuangan bagi keluarga berpenghasilan rendah. Dari total debitur KPR BTN, sekitar 61 persen tinggal di daerah pinggiran dan luar kota. Sementara itu, 68 persen berasal dari kelompok usia produktif (30–60 tahun), dan 31 persen merupakan perempuan. Data ini mencerminkan komitmen BTN dalam mendorong pembiayaan yang inklusif dan berkeadilan gender.