Menteri Keuangan, Sri Mulyani (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pemerintah tengah mengkaji tiga kombinasi skema pendanaan untuk modal awal pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih.
Pertama, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan untuk mengidentifikasi kemungkinan pendanaan melalui dana publik (public fund).
"Atau, kalau koperasi ini merupakan aktivitas ekonomi di tingkat desa, mereka bisa dikembangkan lebih lanjut. Sama seperti yang selama ini sudah ada, yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Modal awal dapat berasal dari dana desa, lalu koperasi tersebut berkembang secara mandiri," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (24/4/2025).
Kedua, menurut Sri Mulyani, koperasi juga bisa memperoleh modal awal melalui pinjaman, baik dari bank milik negara (Himbara) maupun perbankan lainnya. Dengan begitu, koperasi dapat melanjutkan aktivitas produktifnya, menghasilkan pendapatan, dan mencicil pinjaman tersebut secara bertahap.
Ketiga, skema pendanaan juga bisa dilakukan melalui transfer dana, baik dari pemerintah pusat ke desa, maupun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ke pemerintah desa.
"Jadi, ketiga kombinasi inilah yang sedang kami koordinasikan bersama kementerian dan lembaga terkait. Termasuk dengan Menko Perekonomian Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan kementerian-kementerian lainnya," ucap Sri Mulyani.