Matano Iniaku, program rehabilitasi lahan dengan teknik agroforestri menjadi ekowisata berbasis komunitas (Instagram.com/ptvaleindonesia)
Bukti kali ini turut diakui oleh Dyah Roro Esti, Anggota Komisi VII DPR RI, dalam Forum Group Discussion bersama ASEAN Parliamentarians for Human Rights (APHR) pada Juli 2024. Menurutnya, upaya untuk menumbuhkan ekonomi bangsa harus diiringi dengan pemberdayaan masyarakat dan menjaga lingkungan hidup pascatambang. PT Vale Indonesia tambang disebut telah mencontohkan aspek-aspek ini dengan baik.
Demi memulihkan fungsi ekologis bekas tambang, PT Vale Indonesia secara aktif melakukan rehabilitasi lahan sembari menggandeng peran aktif masyarakat lokal. Kolaborasi ini adalah tindakan paling rasional dan relevan dengan kebutuhan lokal, karena masyarakat setempat adalah pihak yang paling paham dengan kondisi lahan dan alam aslinya.
Selain itu, PT Vale Indonesia juga rutin melakukan pembinaan dan edukasi terkait pentingnya pengelolaan lingkungan secara lestari, seperti program pertanian organik, pengelolaan sampah, aksi bersih lingkungan, hingga penanaman bibit dan pohon.
Yang menarik, pelaksanaan programnya tidak sebatas pada area konsesi tambang, tapi juga mencakup area diluar konsesi, termasuk pemanfaatan lahan tidur menjadi kawasan produktif. Bahkan, ada pula program pemulihan lahan yang turut menggerakkan roda perekonomian lokal, contohnya Matano Iniaku, yang ada di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Selama lebih dari setengah abad beroperasi, PT Vale Indonesia menunjukkan bahwa pertambangan dan kepedulian terhadap lingkungan tidak harus menjadi dua kutub yang bertolak belakang. Dengan pendekatan berbasis lingkungan secara inovatif, kolaboratif, dan transparan, PT Vale membuktikan bahwa #MenambangKebaikan adalah komitmen nyata. Dengan semangat #StartWithMe, PT Vale Indonesia terus berupaya menjadi contoh industri pertambangan beretika yang harmonis dengan alam.