Bulog Kejar Penyerapan 900 Ribu Ton Beras Lokal

Jakarta, IDN Times - Perum Bulog menargetkan penyerapan beras dalam negeri bisa mencapai 900 ribu ton tahun ini. Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan saat ini realisasi penyerapannya sudah mencapai 700 ribu ton.
“Saat ini kami telah menyerap kurang lebih 700 ribu ton, lebih dari target yang telah ditugaskan oleh pemerintah sebesar 600 ribu ton,” kata Bayu dikutip dari keterangan resmi, Jumat (14/6/2024).
1. Stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog masih didominasi beras impor
Bayu mengatakan, saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog sebanyak 1,8 juta ton. Dari jumlah itu, hanya 30 persen yang berasal dari hasil panen petani dalam negeri, alias sekitar 540 ribu ton.
Bayu memastikan, ke depannya Bulog akan tetap mengutamakan penyerapan dalam negeri.
“Impor hanya dilakukan bila perlu, melihat neraca beras yang ada,” ujar Bayu.
2. Produksi beras dalam negeri di awal 2024 turun lebih dari 17 persen
Meski begitu, menurut Bayu, serapan beras dalam negeri oleh Bulog itu suatu pencapaian tersendiri, mengingat masa pengadaan dalam negeri yang singkat dikarenakan masa panen padi yang pendek sekitar 2-3 bulan.
Walau penyerapan gabah dalam negeri sudah optimal, namun persoalannya terdapat pada proses produksi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi pada periode Januari-April 2024 turun 17,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu saat mencapai 22,55 juta ton.
3. Mekanisme penyerapan beras dalam negeri oleh Bulog
Bulog sendiri menyiapkan tiga mekanisme dalam penyerapan hasil panen petani. Pertama, membeli gabah dari petani, kemudian tunggu di gudang.
“Hal ini hanya bisa dilakukan di 10 Sentra Penggilingan Padi yang dimiliki Perum Bulog, di mana kita bisa menyerap gabah dalam jumlah yang cukup banyak,” ujar Bayu.
Mekanisme kedua, membeli gabah dengan cara menjemput ke petani. Mekanisme ketiga adalah membeli beras asalan dari penggilingan-penggilingan padi kecil.
“Ini yang kita beli dan olah sehingga menghasilkan beras sesuai kemauan pasar,” tutur Bayu.