Di tahap awal, implementasi ekosistem energi baru tersebut diwujudkan dengan penggunaan motor trail listrik untuk area perkebunan, dan penggunaan baterai lithium ion untuk industri telekomunikasi.
Kemudian, implementasi fleet motor listrik dan bus listrik untuk area pariwisata, penggunaan unit dasar penyimpanan energi (battery cell) IBC untuk industri pertahanan, dan penggunaan teknologi penyimpanan energi listrik (battery energy storage) untuk penggunaan di kereta api.
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabin Indrajad Hattari mengatakan komitmen itu merupakan salah satu bentuk percepatan target emisi karbon nol atau net zero emission (NZE) pada 2060.
“Kami harapkan MoU ini dapat segera ditindaklanjuti melalui berbagai langkah nyata yang dapat mendukung pencapaian net zero emission di berbagai sektor. Kami juga mendorong agar BUMN lainnya, dapat turut berkolaborasi untuk mengakselerasi transisi energi di lingkungan BUMN,“ kata Rabin dikutip dari keterangan resmi, Selasa (30/4/2024).