Jakarta, IDN Times – Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan kembali melanjutkan skema berbagi beban (burden sharing) untuk mendukung pembiayaan berbagai program ekonomi kerakyatan dalam agenda Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menegaskan, bank sentral tidak hanya berfokus pada instrumen suku bunga untuk menjaga likuiditas. BI juga memperkuat kebijakan moneter ekspansif melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
“Kami update kemarin, dan hingga saat ini kami telah membeli SBN senilai Rp200 triliun, berdasarkan data terbaru, termasuk di dalamnya pembelian untuk debt switching,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komite IV DPD RI, Selasa (2/9/2025).