Komisi Film California mengumumkan, 28 proyek yang lolos program kredit pajak kali ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari studio independen hingga perusahaan besar seperti NBCUniversal dan Twentieth Century Studios. Berdasarkan perhitungan resmi, seluruh proyek tersebut diperkirakan akan menghasilkan sekitar 562 juta dolar AS (Rp9,3 triliun) dalam bentuk aktivitas ekonomi di berbagai wilayah negara bagian.
Program insentif ini merupakan bagian dari perluasan skema kredit pajak tahunan yang meningkat dari 330 juta dolar AS (Rp5,5 triliun) menjadi 750 juta dolar AS (Rp12,5 triliun). Kebijakan tersebut disahkan melalui paket undang-undang perpajakan yang ditandatangani oleh Gubernur Gavin Newsom pada pertengahan 2025.
Pemerintah California berharap, dengan peningkatan nilai insentif ini, lebih banyak produksi film dan televisi akan tetap dilakukan di California, bukan berpindah ke negara lain seperti Inggris atau Kanada, maupun ke negara bagian AS lain yang menawarkan potongan pajak lebih besar.
“Selama lebih dari satu abad, kisah-kisah paling ikonik di dunia dibayangkan, diproduksi, dan dibagikan dari sini, dari California,” kata Gubernur Gavin Newsom, dilansir Yahoo Finance.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2009, program kredit pajak film California telah menghasilkan lebih dari 30,6 miliar dolar AS (Rp510,6 triliun) dalam aktivitas ekonomi. Komisi Film California menegaskan bahwa kebijakan ini tidak hanya menjaga agar produksi tetap berada di sekitar Los Angeles, tetapi juga mendorong kegiatan syuting di berbagai daerah lain di seluruh California melalui pemberian kredit tambahan bagi produksi yang dilakukan di luar pusat kota.
“Putaran terbaru pemberian kredit pajak ini membangun warisan tersebut dengan menciptakan lapangan kerja yang baik dan memperkuat perekonomian lokal,” ujar Newsom.