ilustrasi UMKM (pexels.com/Kampus Production)
1. Faktor apa yang pertama kali perlu diperhatikan saat menentukan jumlah pegawai di UMKM?
Hal pertama yang harus diperhitungkan adalah pendapatan bulanan usaha. Membandingkan total pemasukan bisnis dengan jumlah karyawan akan membantu mengetahui berapa banyak pegawai yang secara finansial masih layak dipertahankan atau ditambah.
2. Mengapa produktivitas per karyawan penting?
Karena jika pendapatan per karyawan jauh lebih rendah dibanding usaha sejenis, itu bisa menunjukkan bahwa jumlah pegawai terlalu banyak untuk pekerjaan yang ada. Dalam kondisi seperti ini, mungkin perlu mempertimbangkan mengurangi karyawan atau membagi tugas ulang agar efisiensi meningkat.
3. Apa saja indikator selain pendapatan per karyawan yang perlu dipertimbangkan?
Beberapa indikator lain yang penting antara lain: KPI (Key Performance Indicators) karyawan, area kerja di mana tenaga kerja terasa kurang atau malah terlalu banyak, serta analisis Return on Investment (ROI) dari setiap pegawai yang kamu pekerjakan.
4. Bagaimana cara memilih antara menambah atau memangkas jumlah pegawai?
Keputusan ini bisa dibuat dengan mengevaluasi apakah penambahan pegawai akan meningkatkan keuntungan dan produktivitas lebih dari biayanya. Sebaliknya, jika ada pekerja yang tugasnya bisa disederhanakan atau digabung, mungkin lebih baik memangkas agar operasional tetap efisien.
5. Apakah ada jumlah standar pegawai yang ideal untuk semua jenis UMKM?
Tidak ada angka baku yang cocok untuk semua UMKM karena optimalitas pegawai tergantung pada banyak variabel seperti jenis usaha, skala bisnis, modal, produktivitas per orang, dan tujuan pertumbuhan bisnis. idealnya jumlahnya disesuaikan berdasarkan kebutuhan spesifik dan kondisi usaha kamu sendiri.