Jakarta, IDN Times - Modus penipuan dengan mengaku petugas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terkuak. Dugaan pemanfaatan data milik DJP yang bocor beberapa waktu lalu pun disebut menjadi celah bagi penipu melancarkan aksinya.
Salah satu korbannya adalah Juan (bukan nama sebenarnya), yang menuturkan kepada IDN Times tentang bagaimana kronologi peristiwa itu terjadi menimpanya. Hal itu berawal dari sebuah PT miliknya yang tidak aktif lagi.
"Sabtu kemarin tiba-tiba masuk pesan WhatsApp (WA). Intinya mengonfirmasi lagi apakah gue itu sebagai pemilik PT tersebut, lengkap dengan keterangan alamat, NIK, NPWP, dan alamat email PT yang terdaftar. Dia kirim WA artinya nomor gue mereka tahu kan? Tapi ya gue gak jawab WA itu," kata Juan, Rabu (3/10/2024).
Sebelum pesan itu ada, Juan mengaku kedatangan dua orang dari kelurahan untuk memverifikasi domisili PT tidak aktifnya tersebut pada bulan Juli atau Agustus. Juan yakin bahwa dua orang tersebut adalah petugas kelurahan sesungguhnya atau bukan oknum penipu.
"1-2 pekan kemudian gue dapat undangan untuk datang ke ke kelurahan untuk melanjutkan proses verifikasi tersebut, tapi karena PT itu gak aktif makanya gue malas hadir jadi gue tidak memenuhi undangan tersebut," ujar dia.