Jakarta, IDN Times - Ekonom Senior sekaligus Mantan Menteri Keuangan RI, Chatib Basri turut menanggapi rencana kenaikan harga Pertamax yang naik mulai 1 April 2022.
Chatib menyampaikan, satu hal yang perlu diantisipasi dari kenaikan harga Pertamax, yakni soal price gap atau disparitas harga antara bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi (Pertalite) dan BBM nonsubsidi alias Pertamax.
"Dengan Pertamax naik ke Rp16 ribu; Pertalite tetap di Rp7.650, maka bisa terjadi migrasi dari Pertamax ke Pertalite. Bisa terjadi over quota dan beban APBN naik tajam. Lebih baik targeted subsidy orang daripada barang," tulis Chatib di akun Twitter pribadinya, Kamis (31/3/2022).