Jakarta, IDN Times - Ekonom meminta pemerintah terus mewaspadai berbagai dampak dari ketegangan perang tarif dagang antara China dan Amerika Serikat.
Ketegangan ini kian memanas setelah China menerapkan tarif sebesar 84 persen terhadap barang-barang asal AS, sementara Amerika Serikat menaikkan tarif impor terhadap produk asal China hingga mencapai 125 persen.
Pengamat Ekonomi Universitas Paramadina Jakarta Wijayanto Samirin mengatakan, mahalnya tarif impor produk China ke Amerika Serikat berpotensi mendorong limpahan impor produk China ke Indonesia karena produknya yang tidak terserap optimal.
"Pasti akan ada limpahan barang China ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Jadi secara paralel pintu masuk impor kita persempit, penyelundupan kita berantas tuntas," tegas Samirin kepada IDN Times, Kamis (10/4/2025).