Cuplikan Taylor Swift dalam konser The Eras Tour (dok.Taylor Swift Productions/The Eras Tour)
Suryopratomo mengatakan, selain dua upaya yang dilakukan di atas, Pemerintah Singapura berinvestasi besar-besaran demi menyelenggarakan konser yang sukses. Tak hanya konser Taylor Swift, konser Coldplay pun memberikan keuntungan besar untuk Singapura karena digelar selama enam hari di National Stadium.
“Semua petugas yang kerja di stadion dilatih lagi dua bulan. Stadion Kallang sistem masuknya sudah QR semua jadi tidak perlu investasi lagi,” ujar Suryopratomo.
Menurutnya, upaya itu dilakukan karena Singapura menyadari kekuatan besarnya saat ini adalah di bidang jasa. Sehingga, penyelenggaraan konser berjalan mulus. Bahkan, dari sisi ketersediaan makanan dan minuman yang bisa diakses penonton konser, hingga transportasi umum pun tanpa celah.
“Fasilitas sanitasi seluruh kota juga keadaannya prima. Dan keamanan sangat terjamin karena nyaris tidak ada pencuri dan pencopet,” tutur dia.
Hal itu juga diakui salah satu penonton The Eras Tour asal Indonesia, Nadhia (26). Dia mengatakan, saat berangkat ke konser maupun pulang ke penginapannya, perjalanannya sangat lancar. Padahal, penonton di satu stadion mencapai 50 ribu orang.
“Crowd control-nya bagus banget. Di sosial media ramai konten tips-tips menghindari lautan manusia setelah konser di Singapura. Saya gak merasakan itu sama sekali, semuanya lancar,” kata Nadhia kepada IDN Times.
Nadhia mengatakan, jarak penginapannya ke National Stadium adalah 12 kilometer (km). Dia hanya perlu menempuh perjalanan dengan jalan kaki selama lima menit ke stasiun MRT, dan durasi perjalanan naik kereta ke stadion hanya 10 menit.
“Toiletnya juga bersih, gak bau. Tiketnya juga gak perlu ditukar-tukar lagi, langsung scan saja dari handphone. Saya juga menukar VIP merchandise gak ada antrean. Di sana juga ada isi ulang air minum gratis, antrenya hanya 10 menit,” ucap Nadhia.