Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cycle time (pexels.com/Shawn Stutzman)
ilustrasi cycle time (pexels.com/Shawn Stutzman)

Intinya sih...

  • Cycle time adalah kunci efisiensi bisnis.

  • Rumus cycle time dan cara menghitungnya.

  • Cara menggunakan cycle time untuk meningkatkan efisiensi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kita hidup di era di mana pelanggan ingin mendapatkan produk atau layanan dengan cepat, tanpa mengorbankan kualitas. Jika kita bisa mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan dari awal proses produksi hingga produk selesai, kita bisa menemukan cara untuk mempercepat proses tersebut. Nah, inilah peran penting dari cycle time

Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang atau memberikan layanan, dihitung dari langkah awal proses sampai benar-benar selesai. Penasaran tentang apa itu cycle time? Simak terus artikel ini, ya!


1. Mengapa kita harus peduli dengan cycle time dalam bisnis

ilustrasi evaluasi cycle time (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sebagai pelaku bisnis, kita tentu paham bahwa efisiensi berarti keuntungan. Cycle time dapat membantu kita melihat seberapa cepat bisnis beroperasi dan seberapa optimal penggunaan sumber daya yang kita miliki. Ketika cycle time terlalu lama, itu berarti ada waktu terbuang yang bisa dikurangi, lho.

Selain itu, cycle time juga membantu kita mengambil keputusan berbasis data. Dengan mengukur cycle time secara rutin, kita bisa membandingkan performa antar proyek atau periode produksi. Hasilnya, kita bisa terus memperbaiki proses dan menciptakan bisnis yang agile serta siap bersaing.


2. Rumus cycle time dan cara menghitungnya

ilustrasi production mapping (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menghitung cycle time sebenarnya cukup mudah. Rumus yang sering digunakan adalah:

Cycle Time = Net Production Time ÷ Total Output

  • Net Production Time = total waktu yang digunakan untuk bekerja pada proyek, dikurangi waktu non-produktif seperti istirahat, downtime, atau menunggu bahan baku.

  • Total Output = jumlah produk atau layanan yang selesai dikerjakan dalam periode tertentu.

Contoh perhitungan:
Misalkan sebuah pabrik menghabiskan waktu kerja total 40 jam untuk memproduksi 400 unit barang. Namun, dari 40 jam itu, 5 jam digunakan untuk istirahat dan 3 jam untuk menunggu bahan baku.

Net Production Time = 40 jam – (5 jam + 3 jam) = 32 jam
Total Output = 400 unit

Maka,

Cycle Time = 32 jam ÷ 400 unit = 0,08 jam per unit
Jika kita konversi ke menit:
0,08 × 60 menit = 4,8 menit per unit

Artinya, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit barang adalah sekitar 4,8 menit. Angka ini bisa dibandingkan dengan target ideal perusahaan untuk melihat apakah perlu perbaikan atau gak?


3. Cara menggunakan cycle time untuk meningkatkan efisiensi

ilustrasi memaksimalkan produksi (pexels.com/EqualStock IN)

Mengukur cycle time bukan hanya untuk mengetahui angka. Data ini bisa menjadi bahan dasar untuk mengambil keputusan penting dalam meningkatkan efisiensi bisnis, lho. Berikut adalah beberapa cara menggunakan cycle time untuk mendorong perbaikan proses.

1. Analisis proses secara mendetail
Langkah pertama adalah melakukan process mapping untuk melihat alur kerja dari awal hingga akhir. Dengan cara ini, kita dapat menemukan titik-titik bottleneck yang menyebabkan waktu produksi terlalu lama. Setelah teridentifikasi, kita dapat mencari solusi seperti memperbaiki alur kerja atau mengurangi proses yang gak memberi nilai tambah.

2. Optimalkan penggunaan sumber daya
Dengan data cycle time, kita bisa mengetahui apakah tenaga kerja, mesin, atau bahan baku digunakan secara efisien. Contohnya, jika cycle time tinggi karena terlalu banyak waktu tunggu, kita bisa menyesuaikan jadwal pengiriman bahan baku agar gak terjadi keterlambatan. Hal ini membuat sumber daya lebih produktif dan mengurangi pemborosan.

3. Terapkan otomatisasi jika memungkinkan
Jika sebagian besar waktu dihabiskan untuk pekerjaan manual yang repetitif, kita bisa mempertimbangkan automation. Menggunakan mesin atau software otomatis dapat mengurangi cycle time secara signifikan, lho. Selain itu, tim dapat fokus pada pekerjaan yang lebih strategis dan bernilai tinggi.

4. Bandingkan dengan benchmark industri
Membandingkan cycle time bisnis kita dengan standar industri akan membantu menilai apakah kita sudah kompetitif. Jika angka kita jauh di atas rata-rata, ini sinyal kuat bahwa perbaikan harus segera dilakukan. Benchmarking juga membantu menetapkan target cycle time yang realistis namun menantang.


4. Dampak cycle time terhadap produktivitas dan pelanggan

ilustrasi tim produksi dalam usaha kopi (pexels.com/Tim Douglas)

Cycle time gak hanya berdampak pada operasi internal tetapi juga pada pengalaman pelanggan. Semakin cepat kita bekerja, semakin cepat pula pelanggan merasakan hasilnya. Berikut beberapa dampak positif cycle time:

1. Meningkatkan produktivitas tim
Cycle time yang singkat berarti tim dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu yang sama. Hal ini mengurangi kelelahan akibat pekerjaan yang menumpuk dan membuat workflow menjadi lebih lancar. Produktivitas yang tinggi berkontribusi langsung pada peningkatan kapasitas produksi.

2. Menurunkan biaya produksi
Ketika proses berjalan lebih cepat, biaya per unit otomatis turun karena penggunaan jam kerja, energi, dan mesin lebih efisien. Penghematan biaya ini bisa dialokasikan untuk inovasi, pemasaran, atau memperbaiki kualitas produk. Dengan biaya yang lebih rendah, margin keuntungan bisnis akan meningkat.

3. Mempercepat pengiriman dan meningkatkan kepuasan pelanggan
Pelanggan senang jika produk atau layanan mereka diterima tepat waktu, bahkan lebih cepat dari perkiraan. Cycle time yang lebih pendek memungkinkan bisnis memenuhi permintaan dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas. Kepuasan pelanggan yang tinggi akan meningkatkan loyalitas dan kemungkinan mereka merekomendasikan produk kita, lho.

Singkatnya, cycle time adalah indikator penting yang membantu kita mengukur kecepatan dan efisiensi proses bisnis. Dengan memahami dan mengelola cycle time-nya, kita bisa menciptakan bisnis yang lebih gesit, lebih cepat, dan lebih memuaskan pelanggan. Tertarik untuk mencoba cara ini?


https://www.celonis.com/blog/cycle-time-the-metric-all-businesses-should-use-to-drive-continuous-improvement

https://glints.com/id/lowongan/cycle-time-adalah/

https://monday.com/blog/project-management/cycle-time/

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/cycle-time-formula




This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team