Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Ide Bisnis Ternak Rumahan yang Gampang Dirawat tapi Cepat Panen

potret ternak ayam (https://unsplash.com/@belart84)
potret ternak ayam (https://unsplash.com/@belart84)
Intinya sih...
  • Ternak bebek: mudah dirawat, tidak butuh lahan luas, cepat panen dengan produksi telur yang banyak.
  • Ternak kelinci: perawatan mudah, cepat berkembang biak, bisa dijual pada usia 3-4 bulan, kotorannya bisa dijual sebagai pupuk organik.
  • Ternak ayam kampung: rasanya gurih, tahan penyakit, bisa dijual mulai umur 5-6 bulan dengan harga tinggi, telurnya juga memiliki nilai jual.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang bermimpi memiliki usaha sampingan yang bisa dijalankan dari rumah, salah satunya dengan beternak. Sayangnya, sebagian orang masih ragu karena menganggap ternak itu butuh modal besar, tenaga ekstra, atau lahan luas. Padahal, ada banyak jenis ternak yang sebenarnya mudah dirawat, tidak memerlukan biaya tinggi, dan bisa dipanen dalam waktu singkat.

Jenis usaha seperti ini cocok untuk ibu rumah tangga, mahasiswa, maupun pekerja yang ingin menambah penghasilan tanpa meninggalkan aktivitas utama. Nah, berikut ini enam ide bisnis ternak rumahan yang gampang dirawat tapi cepat panen. Scroll di bawah ini!

1. Ternak bebek

Bebek (freepik.com/wirestock)
Bebek (freepik.com/wirestock)

Bebek dikenal sebagai hewan ternak yang cukup tangguh dan tidak rewel soal pakan. Bisa diberi bekatul, sisa makanan, hingga serangga. Kandang bebek juga tidak membutuhkan biaya besar, bahkan bisa menggunakan halaman rumah yang dimodifikasi.

Bebek bisa mulai bertelur sejak umur lima hingga enam bulan, dan produksi telurnya bisa mencapai ratusan butir per ekor per tahun. Karena telur bebek banyak diminati untuk dijadikan telur asin atau bahan masakan, usaha ternak bebek bisa memberi keuntungan cepat dan stabil.

2. Ternak kelinci

Ternak Kelinci (freepik.com/freepik)
Ternak Kelinci (freepik.com/freepik)

Kelinci sering dianggap hanya sebagai hewan hias, padahal bisa menjadi peluang bisnis rumahan yang menjanjikan. Perawatannya mudah, cukup dengan kandang bersih, pakan hijauan, dan konsentrat sederhana. Kelinci juga cepat berkembang biak, sehingga jumlahnya bisa bertambah dalam waktu singkat.

Untuk panen, kelinci pedaging biasanya siap dijual pada usia 3–4 bulan. Sementara kelinci hias bisa dipasarkan lebih cepat jika sudah cukup umur untuk dipisahkan dari induknya. Keuntungan lain adalah kotoran kelinci bisa dijual sebagai pupuk organik, menambah nilai dari usaha ini.

3. Ternak ayam kampung

Ayam (freepik.com/freepik)
Ayam (freepik.com/freepik)

Ayam kampung masih menjadi primadona di pasaran karena rasanya yang lebih gurih dibanding ayam broiler. Perawatannya pun relatif mudah karena ayam kampung lebih tahan terhadap penyakit. Jika punya halaman cukup luas, kita bisa menggunakan sistem umbaran dengan kandang sederhana.

Untuk panen, ayam kampung bisa dijual mulai umur 5–6 bulan dengan harga yang lebih tinggi daripada ayam potong biasa. Selain daging, telur ayam kampung juga bisa dijual dengan harga cukup mahal. Jadi, ternak ayam kampung bisa menghasilkan keuntungan ganda dalam waktu yang tidak terlalu lama.

4. Ternak lele

Ternak Lele (pixabay.com/DEZALB)
Ternak Lele (pixabay.com/DEZALB)

Lele menjadi salah satu jenis ikan air tawar paling populer untuk usaha rumahan. Kolamnya bisa dibuat dari terpal, sehingga tidak membutuhkan lahan luas. Pakan lele juga mudah didapat, dan perawatannya tidak terlalu rumit, cocok untuk pemula yang baru belajar beternak.

Lele bisa dipanen hanya dalam waktu 2,5–3 bulan, menjadikannya salah satu usaha ternak dengan perputaran modal paling cepat. Karena banyak warung makan hingga rumah tangga membutuhkan lele, permintaan pasarnya sangat stabil. Tidak heran, ternak lele sering disebut sebagai tabungan cepat cair.

5. Ternak burung puyuh

Burung Puyuh (pixabay.com/echels)
Burung Puyuh (pixabay.com/echels)

Burung puyuh menjadi pilihan ternak rumahan yang menarik karena ukurannya kecil dan perawatannya sederhana. Meski kecil, burung puyuh bisa menghasilkan telur dalam jumlah banyak setiap hari, sehingga hasilnya cepat terlihat. Dengan kandang bertingkat, ternak puyuh bisa dilakukan meski ruang terbatas.

Puyuh mulai bertelur sejak umur 6 minggu hingga 2 tahun lamanya. Setiap ekor bisa menghasilkan sekitar 200–300 telur per tahun. Dengan modal kecil, ternak puyuh bisa memberi penghasilan rutin dan cepat balik modal, apalagi jika dijual langsung ke warung atau pasar.

6. Ternak nila

Ternak Ikan Nila (pixabay.com/1CzPhoto)
Ternak Ikan Nila (pixabay.com/1CzPhoto)

Ikan nila juga jadi pilihan ternak air tawar yang banyak diminati. Sama seperti lele, nila bisa dibudidayakan di kolam terpal atau beton dengan perawatan sederhana. Pakan nila mudah ditemukan, dan mereka tergolong ikan yang tahan terhadap perubahan lingkungan.

Masa panen ikan nila sekitar 4–5 bulan, dan hasilnya bisa cukup besar karena beratnya cepat naik. Dengan permintaan pasar yang stabil, terutama untuk kebutuhan rumah makan dan pasar tradisional, ternak nila menjadi salah satu ide usaha rumahan yang cuan maksimal.

Sumber : Pengalaman Pribadi Penulis

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

London Catat Sejarah dengan Penggalangan Dana Berbasis Blockchain

17 Sep 2025, 23:25 WIBBusiness