Jakarta, IDN Times - Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara mencuat setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor tinggi terhadap berbagai mitra dagang utama.
Langkah itu diambil sebagai respons terhadap defisit perdagangan yang terus membengkak, di mana AS mencatatkan ketimpangan signifikan dalam neraca perdagangannya dengan beberapa negara.
Kebijakan tarif tidak hanya menyasar negara-negara besar seperti China, tetapi juga mencakup mitra dagang dari kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun, belakangan Trump mengumumkan penundaan penerapan tarif tambahan selama 90 hari untuk sebagian besar negara mitra dagang.
Negara mana saja yang punya surplus perdagangan terbesar terhadap AS?