Daftar Startup yang Terkena Badai PHK, Terus Bertambah!

Jakarta, IDN Times - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan rintisan (startup) masih berlanjut. Sebelumnya pada awal dan pertengahan tahun ini, fenomena tersebut dikait-kaitkan dengan pecahnya gelembung (bubble burst).
Namun, belakangan badai PHK di startup terjadi seiring dengan kondisi perekonomian global yang juga berdampak pada perusahaan-perusahaan besar.
Tercatat sejumlah startup telah memberhentikan sejumlah karyawannya, baik startup di bidang teknologi pendidikan (edutech), teknologi finansial (fintech), hingga perdagangan elektronik (e-commerce).
Startup apa saja yang terkena badai PHK? Simak selengkapnya.
Traveloka
Traveloka disebut kembali melakukan PHK terhadap karyawannya tahun ini. Bahkan, jumlah karyawan yang di-PHK disebut-sebut mencapai lebih dari 70 persen. Hal itu sejalan dengan kabar penggabungan atau merger yang dilakukan antara Traveloka dan Pegipegi sejak dua tahun lalu. Informasi tersebut disampaikan lewat cuitan yang dituliskan akun @ecommurz, Rabu (11/1/2023).
Pihak Traveloka mengomentari masalah merger dengan Pegipegi. Meski demikian, Traveloka tidak merespons tentang kabar PHK lebih dari 70 persen karyawannya.
"Traveloka dan Pegipegi adalah dua entitas yang terpisah. Traveloka memiliki basis karyawan, dan manajemen sendiri," ujar Traveloka dalam email yang dikirimkan pada IDN Times.