Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pesawat Pelita Air. (Dok. Pelita Air)
Pesawat Pelita Air. (Dok. Pelita Air)

Intinya sih...

  • Danantara memastikan rencana konsolidasi Pelita Air Service dengan Garuda Indonesia akan dilanjutkan.

  • Danantara juga akan memastikan agar merger dengan Garuda Indonesia tidak akan membuat kualitas layanan Pelita Air menurun.

  • Respons berbagai pihak terkait merger kedua maskapai itu diterima sebagai masukan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Plt Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO), Dony Oskaria memastikan rencana konsolidasi Pelita Air Service dengan Garuda Indonesia akan dilanjutkan.

Adapun konsolidasi itu masuk dalam rencana kerja PT Danantara Asset Management (DAM) pada tahun ini, bersamaan dengan konsolidasi BUMN lainnya yang memiliki lini bisnis serupa.

"Jadi intinya kita di Danantara akan melakukan proses perbaikan semua perusahaan kita. Jadi ya perusahaan-perusahaan sejenis terutama sekali akan kita lakukan konsolidasi supaya mereka memiliki daya saing," kata Dony di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

1. Danantara memastikan layanan Pelita Air tetap prima

Pelita Air Service datangkan Airbus A320 (dok. Pertamina)

Dony memastikan, merger dengan Garuda Indonesia tidak akan membuat kualitas layanan Pelita Air menurun. Dalam hal ini, Dony merespons kekhawatiran sejumlah anggota Komisi VI DPR RI terkait merger Pelita dengan Garuda.

"Ya ini menjadi catatan bagi kami, supaya dalam proses ini nanti tidak kemudian membuat Pelitanya menjadi jelek, tapi justru kita harapkan jadi lebih bagus," tutur Dony.

2. Terima masukan semua pihak

Pesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Menurut Dony, kekhawatiran yang disampaikan sejumlah anggota Komisi VI DPR RI bukanlah bentuk penolakan. Namun, dia jadikan sebagai masukan dalam proses merger.

"Ya ini satu warning buat kita, ya kan. Jadi jangan selalu dilihat penolakan, bukan, tetapi peringatan. Ingat-ingat jangan sampai nanti malah merger ini membawa Pelita juga jadi jelek. Sebenernya itu kan yang disampaikan oleh kawan-kawan di Komisi VI," ujar Dony.

3. Anggota Komisi VI DPR RI tolak rencana merger Garuda-Pelita

Gedung DPR RI (IDN Times/Kevin Handoko)

Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam dari fraksi PDIP menolak rencana merger Garuda Indonesia dengan Pelita Air Service. Dia khawatir, merger akan memperburuk kualitas layanan Pelita Air.

“Saya tidak mau kemudian Garuda membajak Pelita Air yang sudah bagus jadi maskapai kebanggan kita, kemudian akhirnya rusak gara-gara kena virus budaya kerja di Garuda Indonesia yang amburadul,” ucap Mufti dalam rapat dengar pendapat dengan Garuda Indonesia, Senin (22/9).

Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian dari fraksi Gerindra juga menyatakan hal sama. Dia tak mau kinerja Pelita Air tergerus karena merger dengan Garuda Indonesia.

“Kalaupun nantinya Pelita Air masuk ke Garuda, tolong berikan keyakinan kami akan terpengaruh dengan budaya yang kurang oke selama ini, bahwa Garuda berevaluasi jadi lebih baik,” ujar Kawendra.

Editorial Team