Penurunan ekspor nonmigas Agustus 2018, jika dibandingkan dengan Juli 2018 terjadi ke sebagian besar negara tujuan utama, yaitu Jepang US$108,6 juta (6,82 persen); Tiongkok US$83,5 juta (3,81 persen); Korea Selatan US$75,3 juta (10,29 persen); Singapura US$73,6 juta (9,42 persen); Thailand US$55,1 juta (10,24 persen); Taiwan US$26,6 juta (6,00 persen); Italia US$9,4 juta (5,76 persen); dan India US$7,8 juta (0,61 persen).
Sementara negara yang mengalami peningkatan adalah Malaysia US$50,4 juta (7,33 persen), Amerika Serikat US$36,8 juta (2,36 persen); Belanda US$21,3 juta (6,65 persen); Jerman US$9,7 juta (4,02 persen); serta Australia US$7,2 juta (3,73 persen). Secara keseluruhan, total ekspor ketiga belas negara tujuan utama di atas turun 2,94 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) pada Agustus 2018 mencapai US$1.516,9 juta.
Pada periode Januari–Agustus 2018, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$16.595,8 juta (15,27 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai US$11.714,2 juta (10,78 persen), dan Jepang dengan nilai US$11.177,8 juta (10,28 persen). Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah adalah lignit, batubara, dan minyak kelapa sawit.