Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jadi Tuan Rumah IMF-WB 2018, Apa Persiapan Indonesia?

Pixabay

Jakarta, IDN Times - Di tengah hiruk-pikuk politik nasional dan gempa yang sempat mengguncang hingga ke Bali, ternyata Indonesia masih dipercaya untuk menjadi tuan rumah pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) 2018.

Lalu, sudah sejauh mana ya kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah salah satu pertemuan internasional itu? 

1. Persiapan Indonesia menjadi tuan rumah IMF-WB 2018 sudah 94 persen

Dok. IDN Times/Forum Merdeka Barat 9

Dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, Senin (18/9), Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan mengatakan, Indonesia sudah menyiapkan diri untuk menjadi tuan rumah IMF-WB 2018 tersebut sejak 2014.

“Saya pikir persiapan sudah 94 persen dan kita udah berhasil membuat sistem keamanan di bali mencakup kecelakaan maupun bencana,” kata Luhut.

Sebab, imbuhnya, pemerintah Indonesia berharap mendapatkan sejumlah keuntungan terutama di bidang, ekonomi, perbankan, investasi dan pariwisata.

“Yang datang ini bukan backpaker turis, tapi orang-orang yang relatif berada,” kata Luhut.

2. Pertemuan akan digelar di Nusa Dua Bali

Forum Merdeka Barat 9

Pelaksanaan pertemuan tahunan IMF–WB 2018 tersebut akan digelar di Nusa Dua Bali pada Oktober mendatang. Dalam pertemuan tersebut, akan hadir sejumlah gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari 189 negara anggota serta sejumlah tokoh pengusaha, akademisi, NGO dan media.

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan untuk menjadi tuan rumah Indonesia bersaing dengan Afrika. “Kami mengajukan Bali karena kita anggap merupakan tempat yang sangat siap,” ujarnya.

Gubernur Bali  I Wayan Koster mengatakan, masyarakat Bali akan antusias menyambut IMF-WB 2018 tersebut karena akan mempengaruhi pendapatan mereka. 

“Kami sangat senang karena kecipratan dampak IMF. Pengunjung yang datang nantinya kan butuh makan, tempat tinggal dan oleh-oleh,”  jelasnya.

3.Wah, akan ada Indonesia Pavillion. Apa itu?

IDN Times/Masdalena

Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol mengungkap, dalam rangkaian IMF-WB 2018 tersebut akan ada Indonesia Pavilion.

Melalui Indonesia Pavillion ini, pemerintah juga akan menunjukkan hasil pembangunan yang telah dicapai, bagaimana mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, konektivitas yang telah dibangun, dan pembangunan jaringan komunikasi di seluruh kawasan Tanah Air.

“Ini momentum sangat berharga bagi kita dan negara, karena pembangunan itu tidak pernah berhenti dan dari segi financing kita harapkan. Momentum ini tidak akan dilewatkan dan kita akan confirm para investor. Para investor akan melihat dalam pavillion Indonesia,”  kata dia. 

Pemerintah juga mengusung tagline “Voyage to Indonesia,” yang dimaknai dengan perjalanan menuju tempat baru atau penemuan baru. Dengan pilihan tagline ini, pemerintah ingin menunjukkan Indonesia yang menjadi salah satu negara maritim terbesar di dunia.

Indonesia akan menjadi pusat perhelatan dan sebagai tempat negara-negara dunia akan menyenderkan kapalnya ke Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us