Dari dalam negeri, Ibrahim menyebut isu COVID-19 menjadi penekan nilai rupiah. Ia mengatakan pasar memantau perkembangan naiknya jumlah kasus penyakit akibat virus corona (COVID-19) hingga nyaris 100 persen dalam sepekan.
Rata-rata penambahan kasus selama 7 hari hingga Sabtu kemarin tercatat sebanyak 504 kasus, dibandingkan sepekan sebelumnya 262 kasus.
“Secara persentase, rata-rata penambahan kasus tersebut melejit lebih dari 92 persen,” kata Ibrahim.
Dalam perdagangan sore ini, mata uang rupiah kembali melemah 129 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 130 poin. Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim mengatakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif.
“Namun ditutup melemah di rentang Rp14.670-Rp14.730,” jelasnya.