Jakarta, IDN TImes - Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan penguatan dolar AS yang terjadi secara signifikan telah memicu pelemahan berbagai mata uang banyak negara, termasuk nilai tukar rupiah.
Dia menjelaskan rupiah melemah 2,34 persen (year to date), depresiasi dinilainya jauh lebih baik dibandingkan dengan sejumlah mata uang di kawasan di antaranya ringgit Malaysia dan baht Thailand masing-masing 7,82 dan 4,39 persen ytd.
"Peningkatan indeks dolar AS tersebut memberikan tekanan depresiasi terhadap mata uang counterpart-nya, seperti yen Jepang dan dolar Australia, yang masing-masingnya terdepresiasi 12,61 dan 6,72 persen ytd," jelasnya dalam Konferensi Pers KSSK, Jumat (3/11/2023).
Sebagai informasi, indeks dolar AS (DXY) pada 27 Oktober 2023 meningkat hingga ke level 106,56 atau terjadi penguatan 2,93 persen secara tahun berjalan (year-to-date/ytd).