Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) (IDN Times/Trio Hamdani)

Jakarta, IDN Times - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) buka suara usai diserang oleh media massa asing. Adaro Minerals dituduh telah melakukan greenwashing, yaitu strategi pemasaran dan komunikasi perusahaan untuk memberikan citra ramah lingkungan.

"Di Financial Times kan Adaro diserang, dibilang 'wah kalian greenwashing'," kata Presiden Direktur Adaro Minerals, Christian Ariano Rachmat dalam konferensi pers di Hotel St Regis Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Menurutnya, ada kepentingan-kepentingan tertentu agar Indonesia tidak berhasil membuat aluminium sendiri.

"Jadi ya biarin kita jadi orang terkenal, lagi liburan baca Financial Times, wah 1 lembar khusus mengenai Adaro. Keren juga saya bilang bahwa kita dibilang greenwashing, tapi gak," sambungnya.

1. Adaro Minerals pastikan tak lakukan greenwashing

ilustrasi alumunium foil (pixabay.com/422737)

Adaro dituding melakukan greenwashing karena membangun fasilitas untuk menghasilkan green aluminium menggunakan energi tak ramah lingkungan, yaitu batu bara.

Dia memastikan bahwa perusahaan tidak melakukan praktik greenwashing. Sebab, perusahaan tak pernah mengklaim sedang memproduksi green aluminium. Tapi arahnya memang akan ke sana. Itu dilakukan secara bertahap.

"Kan kita bilang 'lho kita bukan greenwashing, jelas-jelas kita bilang kok aluminium ini akan dibangun pembangkitnya dari batu bara. Kenapa dari batu bara? karena hidronya baru jadi 2030," ujarnya.

2. Aluminium yang diimpor Indonesia dari China juga pakai batu bara

Editorial Team

Tonton lebih seru di