Istimewa / YouTube Said Didu
Kejadian ini bermula dari pernyataan Said Didu pada 27 Maret lalu, melalui salah satu video di YouTube channel miliknya. Dalam video tersebut, Said Didu mengomentari langkah pemerintah dalam menangani kasus virus corona di Indonesia. Ia menyinggung pemerintah mengorbankan keselamatan hidup masyarakat untuk sebuah legacy.
Legacy yang dimaksud adalah pembangunan ibu kota negara (IKN). Di sini, Said Didu menyinggung dana pembangunan IKN seharusnya bisa dialihkan untuk penanganan COVID-19.
Alih-alih menggunakan dana dari IKN, kata Said Didu, pemerintah malah sengaja memilih menaikkan utang negara dari tiga menjadi lima persen untuk penanganan virus corona.
"Kenapa itu (menaikkan utang menjadi lima persen) dilakukan, karena ada pihak yang ngotot agar anggarannya tidak dipotong. Dan saya pikir pimpro (pimpinan proyek) pemindahan ibu kota, Luhut Pandjaitan, itulah yang ngotot agar anggarannya tidak dipotong. Sehingga Sri Mulyani punya ide untuk menaikkan jumlah utang," kata Said Didu dalam video tersebut.
Menanggapi hal itu, Jodi mengatakan apa yang dikatakan Said Didu tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Tidak pernah terjadi Menko Luhut menekan Bu Sri Mulyani terkait dana pembangunan IKN dan kami mempersilakan siapa saja untuk membuktikannya,” ujarnya.