Pertemuan antara Elon Musk dan Menko Marves Luhut B. Pandjaitan (dok. IDN Times/Istimewa)
Musk menambahkan bahwa dia bukan penggemar larangan permanen, dan lebih menyukai penangguhan. CEO Tesla dan SpaceX itu sendiri sering menggunakan Twitter untuk membuat lelucon dan mempromosikan kepentingan bisnisnya, mulai dari perusahaannya hingga cryptocurrency yang dia incar.
Di sisi lain, Trump dilaporkan baru sekali memposting di Truth Social, yang disebut sebagai alternatif kebebasan berbicara untuk platform Big Tech itu. Media sosial ini berada di bawah perusahaan miliknya Trump Media & Technology Group, yang siap untuk merger dengan Digital World Acquisition Corp.
Saham perusahaannya anjlok hampir 13 persen pada Senin setelah Twitter mengumumkan menerima tawaran Musk untuk menjadikan perusahaan itu sebagai perusahaan pribadi.