Anak Usaha Telkom Dorong Ekspansi Industri Konten RI ke Pasar Global

Intinya sih...
- MetraMediaHub membawa Indonesia Pavilion ke Hong Kong International Film and TV Market (HK FILMART) 2025.
- Indonesia Pavilion diharapkan menjadi pintu gerbang untuk memperkuat kerja sama dengan pemilik konten dan pemangku kebijakan bisnis ekosistem konten Indonesia.
Jakarta, IDN Times - MetraMediaHub, salah satu unit bisnis TelkomMetra, yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom), mengumumkan kehadiran Indonesia Pavilion dalam Hong Kong International Film and TV Market (HK FILMART) 2025. Pameran konten terbesar di Asia ini berlangsung pada 17-20 Maret 2025.
Didukung oleh Kementerian Kebudayaan, Indonesia Pavilion menjadi wujud nyata visi MetraMediaHub untuk memperkenalkan konten Indonesia secara berkelanjutan. MetraMediaHub pun mengundang investor guna memperkuat industri film dan konten nasional.
1. Bangun ekosistem industri konten Indonesia berdaya saing di internasional
Direktur Utama TelkomMetra Pramasaleh Haryo Utomo mengatakan keikutsertaan MetraMediaHub dalam Hong Kong FILMART 2025 bertujuan mendukung para pembuat konten, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan Indonesia agar berkembang secara internasional dengan pengetahuan dan strategi. Selain itu, memastikan produk kreatif lokal dapat bersaing dan berkembang di pasar global.
“Kami ingin membangun ekosistem industri konten Indonesia yang berdaya saing internasional. Hong Kong FILMART 2025 adalah platform strategis untuk memperkuat kerja sama dengan pelaku industri global dan memperluas jaringan bisnis,” kata Pramasaleh dalam keterangannya, Selasa (25/3/2025).
Group Head of Strategic Business Unit MetraMediaHub, Iin Kusumastiwi mengungkapkan, kehadiran Indonesia Pavilion di ajang Hong Kong FILMART 2025 diharapkan dapat menjadi pintu gerbang dalam memperkuat kerja sama dengan pemilik atau pembuat konten dengan pemangku kebijakan bisnis ekosistem konten Indonesia.
“Hong Kong FILMART 2025 juga diharapkan menjadi sebuah wadah untuk menjajaki peluang bisnis baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis konten di Indonesia serta ekspansi industri kreatif ke pasar internasional. MetraMediaHub sebagai Content Aggregation & Distribution Platform, berkomitmen untuk terus mendukung upaya ini melalui platform agnostik yang memungkinkan seluruh pelaku industri film dan pembuat konten menjangkau pasar global,” tutur Iin.
2. MetraMediaHub hadirkan 14 exhibitor
MetraMediaHub menghadirkan 14 exhibitor dari Production House, Asosiasi, dan pemilik konten terkemuka di Indonesia. Adapun ke-14 exhibitor tersebut adalah Jakarta Film Week, KawanKawan Media, Adhya Pictures, Maxstream Studios, MNC Contents, MVP Pictures, Gambar Gerak Film, Metamora, Picklock Films, MD Entertainment, 13 Entertainment, Visinema, Unlimited Production, dan Paragon Pictures.
Kehadiran Indonesia Pavilion di ajang ini tidak hanya mempromosikan dan mengenalkan ragam konten, tetapi juga berperan dalam dua agenda penting, yakni Business Meeting & Networking dan seminar. Agenda Business Meeting & Networking yang berlangsung 17-20 Maret 2025 memfasilitasi pertemuan antara exhibitor dengan calon investor dan mitra produksi.
3. Industri film jadi kekuatan baru bagi ekonomi
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan bahwa, Indonesia tampil menjadi kekuatan baru dan memasuki masa keemasan di industri film. Hal ini terlihat dari pencapaian perfilman Indonesia di tahun 2024 yang mampu menarik lebih dari 81 juta penonton.
“Angka ini (81 juta penonton) melampaui jumlah penonton film asing di bioskop Indonesia. Ini bukti bahwa industri kita semakin kuat,” kata Fadli.
Tidak hanya itu, sepanjang tahun 2024, lebih dari 200 film Indonesia berhasil dirilis dan sebagian di antaranya telah diakui secara internasional.
“Dua tahun terakhir, 36 film Indonesia diputar di festival-festival bergengsi seperti Venice, Berlinale, Tokyo, Rotterdam, dan Busan,” ujarnya.
Salah satu film produksi Maxstream Studios dari Telkomsel Indonesia, Little Rebels Cinema Club yang diputar perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada Desember 2024 berhasil membuat debut internasional di 75th Berlin International Film Festival (Berlinale).
Selain itu, tiga film Indonesia terpilih untuk mengikuti Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF) 2025 dan HKIFF Industry Project Market2025, yaitu Pangku (On Your Lap) dan 2 project dari Jakarta Film Week yaitu First Breath After Coma dan Fly.