Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siap Masuk Danantara, Telkom Tingkatkan Valuasi Bisnisnya

Dirut PT Telkom Ririek Ardiansyah (ketiga dari kiri) bersama jajaran direksi dalam media gathering dengan pemimpin media, Jumat 7 Maret 2025. (IDN Times/Umi Kalsum)
Intinya sih...
  • PT Telkom Tbk meningkatkan valuasi bisnis untuk masuk Daya Anagata Nusantara (Danantara).
  • Tujuh BUMN besar sudah tergabung dalam Danantara, termasuk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
  • Telkom akan meminta persetujuan pemegang saham untuk masuk Danantara .

Jakarta, IDN Times -  PT Telkom Tbk berupaya meningkatkan valuasi bisnisnya. Proses ini dilakukan untuk mendukung perusahaan masuk Daya Anagata Nusantara  (Danantara), yang baru saja diluncurkan Presiden Prabowo pada 24 Februari 2025 lalu.

Direktur Utama PT Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, di antara valuasi yang dilakukan yakni meningkatkan EBITDA perusahaan untuk memperkuat fundamental keuangan agar lebih baik lagi.

"Untuk masuk Danantara kami sedang menunggu detailnya, UU-nya kan sudah ada. Telkom sepenuhnya mendukung. Saat ini kita diminta memvaluasi bisnis," kata Ririek dalam media gathering dengan pemimpin media di Jakarta, Jumat (7/3/2025) malam.

Tujuh BUMN besar saat ini sudah tergabung dalam Danantara, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan holding BUMN pertambangan MIND ID.

CEO Danantara Rosan Roeslani saat peluncuran lembaga ini memastikan, seluruh BUMN termasuk yang merugi sudah masuk Danantara akhir Maret 2025. 

1. Telkom menunggu keputusan RUPS

Gedung Danantara (IDN Times)

Sebagai perusahaan terbuka, Ririek mengungkapkan, manajemen akan meminta persetujuan dari para pemegang saham untuk masuk Danantara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yang akan digelar dalam waktu dekat.

Saat ini struktur saham Telkom terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna, dan 99.062.216.599 lembar saham Seri B (saham biasa) dengan modal dasar yang ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 99.062.216.600 lembar saham. Satu lembar saham Seri A Dwiwarna tersebut merupakan milik Pemerintah Republik Indonesia.

Sementara untuk Seri B, komposisinya sebanyak 51.602.353.560 lembar dimiliki pemerintah RI, dan publik sebanyak 7.459.863.039 lembar.

"Jadi kita masih menunggu, yang pasti kami sudah menjalankan seperti yang diminta, melakukan valuasi," kata Ririek yang didampingi sejumlah jajaran direksi Telkom.

Ririek sendiri berharap jika masuk Danantara, Telkom akan mendapatkan benefit yang besar. Karena bisa saja Telkom mendapatkan investor yang masuk melalui Danantara nantinya.

Apalagi kinerja Telkom terus mengalami pertumbuhan. Di sembilan bulan pertama 2024, Telkom Grup berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 0,9 persen ke angka Rp112, 2 triliun. Sementara jumlah pelanggan naik 0,1 persen menjadi 158,4 juta, payload naik 12,4 persen menjadi 14.553 petabyte. Adapun rasio Capex terhadap pendapatan sebesar 15,6 persen atau Rp17,5 triliun.

2. Lima fokus utama bisnis Telkom

Kantor pusat PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). (dok. Telkom)

Telkom saat ini, menurut Ririek, masih fokus pada lima hal dalam bisnisnya, antara lain fixed mobile convergence, antara Indihome dan Telkomsel yang sukses dilakukan tahun lalu, sehingga tahun ini diharapkan terjadi peningkatan penjualan dan sistem IT FMC, termasuk smart offering one billing system dan  Telkomsel one offers. Dengan FMC, saat ini pelanggan mengalami kenaikan dari 37 persen menjadi 53 persen.

Sukses dengan FMC-nya, saat ini Telkom tengah bersiap mengimplementasikan strategi berikutnya yakni DCCo yang berfokus pada pembangunan data center regional dan infrastruktur hybrid.

Lewat anak usahanya, NeutraDC, perusahaan kini tengah mengembangkan bisnis hyperscale data center dan entreprise data center untuk melayani korporasi besar dengan berbagai segmen pelanggan.

3. Strategi B2B di 2025

Fokus bisnis PT Telkom Indonesia Tbk. (IDN Times/Umi Kalsum)

Terkait strategi business to business (B2B) di 2025, Telkom akan menguatkan market di private sector dengan menyiapkan ekosistem digital berbasis solusi horisontal dan vertikal.

Menurut Direktur Entreprise & Business Service Telkom, FM Venusiana R, sektor private menguasai 48 persen, disusul state owned enterprise (SOE) sebesar 33 persen, small medium enterprise sebanyak 10 persen, dan goverment sebanyak 9 persen.

Penguatan B2B, menurut Ve, akan berfokus pada tiga solusi unggulan, yakni connectivity, cybersecurity, dan artificial intelligence.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Umi Kalsum
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us