Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Intinya sih...

  • Aliran modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp4,38 triliun pada pekan pertama Januari 2025.
  • Mayoritas aliran modal asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN).
  • Imbal hasil SBN tenor 10 tahun stabil di level 7,18 persen, sementara premi credit default swap (CDS) Indonesia naik menjadi 78,25 bps.

Jakarta, IDN Times- Bank Indonesia (BI) melaporkan, aliran modal asing yang tercatat keluar dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp4,38 triliun pada pekan pertama di Januari 2025. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan mayoritas aliran modal asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN). 

"Berdasarkan data transaksi 6-9 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp4,38 triliun, terdiri dari jual neto Rp1,92 triliun di pasar saham, jual neto Rp2,90 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp0,44 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," ungkap Denny dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (11/1/2025). 

1. Investor masih membeli SBN dan instrumen SRBI di periode Januari

Ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sejak 1 Januari hingga 9 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp1,10 triliun di pasar saham. Kemudian investor masih membeli SBN secara neto Rp3,83 triliun dan beli neto Rp2,67 triliun di SRBI.

Sekuritas Rupiah Bank Indonesia yang selanjutnya disingkat SRBI adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan menggunakan underlying asset berupa surat berharga milik Bank Indonesia.

2. Premi risiko Indonesia naik ke level 78,25 bps

Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 9 Januari 2025 sebesar 78,25 bps atau naik dibandingkan dengan 3 Januari 2025 sebesar 76,88 bps. 

Sementara imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun stabil di level 7,18 persen. Adapun yield US treasury dengan tenor sama juga naik ke level 4,68 persen.

3. BI akan perkuat koordinasi untuk jaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan

Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI edisi Desember. (IDN Times/Triyan)

Bank sentral menegaskan, akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Selain itu, BI juga mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Editorial Team