Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
CIO Danantara, Pandu Sjahrir (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
CIO Danantara, Pandu Sjahrir (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Intinya sih...

  • Tujuan utama penghapusan Tantiem

    Penghapusan tantiem untuk memperkuat daya saing BUMN di pasar global dan mendorong perusahaan di bawah Danantara menjadi pemain utama di pasar internasional.

  • Bank Mandiri diharapkan perkuat daya saing

    Target Bank Mandiri untuk memperkuat daya saing di sektor keuangan global, sementara Pertamina diharapkan berkembang menjadi salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia.

  • Ketentuan penghapusan tantie

    Penghapusan tantiem hingga insentif kinerja bagi komisaris BUMN dan anak usahanya, serta mengubah ketentuan pemberian tantiem dan ins

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) mengklaim berhasil menghemat hingga Rp8,2 triliun melalui kebijakan penghapusan tantiem (bonus/insentif) bagi komisaris BUMN yang berada di bawah pengelolaannya. Dana tersebut dialihkan untuk memperkuat investasi dan daya saing BUMN di pasar global.

Adapun penghapusan tantiem komisaris BUMN diumumkan melalui Surat Edaran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Nomor S-063/DI-BP/VII/2025 tertanggal 30 Juli 2025.

""Kurang lebih di Danantara kita save kurang lebih Rp8,2 triliun. Yang sekarang uangnya bisa digunakan nantinya saving itu untuk investasi. Itu dari tantiem komisaris, kalau direksi berbeda karena direksi harus bekerja," ucap Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir dalam acara di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

1. Tujuan utama penghapusan Tantiem

Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pandu menjelaskan tujuan utama penghapusan tantiem ini adalah untuk memperkuat daya saing dan mendorong BUMN melihat ke atas. Artinya, seluruh perusahaan di bawah naungan Danantara diarahkan agar mampu menjadi pemain utama di pasar internasional.

"Kami ingin semua perusahaan di bawah Danantara memiliki visi global dan mampu bersaing di tingkat internasional untuk menjadi global champion. Saat ini, baru dua perusahaan yang berhasil masuk daftar Fortune Global 500,” jelas Pandu, menyoroti target BUMN untuk menembus jajaran perusahaan terkemuka dunia," jelasnya.

2. Bank Mandiri diharapkan perkuat daya saing

Bank Mandiri terus konsisten memperkuat transformasi digital di sektor wholesale banking melalui platform Kopra by Mandiri. (Dok. Bank Mandiri)

Pandu menargetkan Bank Mandiri untuk memperkuat daya saing di sektor keuangan global, sementara Pertamina diharapkan berkembang menjadi salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia.

“Ini penting, karena jika kita tidak berubah, maka pasar yang akan memaksa kita untuk berubah,” jelasnya.

3. Ketentuan penghapusan tantie,

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (unsplash.com/Mathieu Stern)

Adapun dalam surat edaran tersebut dijelaskan penghapusan tantiem hingga insentif kinerja, insentif khusus, dan insentif jangka panjang bagi komisaris BUMN dan anak usahanya, serta mengubah ketentuan pemberian tantiem dan insentif bagi direksi BUMN dan anak usahanya.

Meski begitu, Danantara memastikan komisaris tetap akan mengantongi pendapatan bulanan dengan nominal yang tetap. Dia mengatakan hal itu dilakukan untuk penyelarasan struktur remunerasi agar sesuai dengan praktik tata kelola perusahan yang baik (good corporate governance).

Struktur baru pemberian tantiem hingga insentif itu mengadopsi praktik terbaik global yang menetapkan sistem pendapatan tetap, dan tidak mengenal kompensasi variabel berbasis laba untuk posisi komisaris. Prinsip serupa juga tercantum dalam OECD Guidelines on Corporate Governance of State-Owned Enterprises, yang menekankan pentingnya pendapatan tetap untuk menjaga independensi pengawasan.

Adapun tantiem adalah penghasilan yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN setiap tahun apabila perusahaan memperoleh laba, atau diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Persero apabila terjadi peningkatan kinerj a Persero walaupun masih mengalami kerugian.

Editorial Team