Jakarta, IDN Times - Sejumlah lembaga riset ekonomi Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 tak akan lebih dari 5 persen. Proyeksi itu berlawanan dengan pemerintah yang meyakini ekonomi kuartal II-2022 bisa tumbuh di atas 5 persen.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan proyeksi pemerintah bahwa ekonomi kuartal II-2022 bisa tumbuh di atas 5 persen akan sulit dicapai. Sebab, terjadi inflasi yang tinggi di kuartal II-2022.
"Saya kira tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi kita kalau dilihat daru pergerakan konsumsi di masya tampaknya memang cukup tinggi. Tapi saya melihat kayaknya di atas 5 persen agak berat. Jadi masih di angka 5 persen, bahkan turun sedikit," kata Tauhid kepada IDN Times, Selasa (2/8/2022).
INDEF memproyeksi perekonomian kuartal II-2022 tumbuh di kisaran 4,75 persen sampai 5 persen.