Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Perekonomian kuartal I-2022 tumbuh 5,01 persen dibandingkan kuartal I-2021 atau secara year on year. Bila dibandingkan kuartal IV-2021 atau quarter-to-quarter (qtq), ekonomi Indonesia di kuartal I-2022 mengalami kontraksi sebesar 0,96 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 bila dibandingkan kuartal IV-2021 atau secara q-to-q mengalami kontraksi sebesar 0,96 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (9/5/2022).

BPS mencatat, ada beberapa sektor ekonomi yang menjadi pendorong perekonomian di kuartal I-2022. Misalnya pendorong utama adalah sektor industri pengolahan dengan konstribusi 19,19 persen, mengalami pertumbuhan 5,07 persen dibandingkan kuartal I-2021.

Kemudian, sektor yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi adalah perdagangan dengan kontribusi 13,09 persen, tumbuh 5,71 persen (yoy).

"Ada peningkatan penjualan mobil, peningkatan mobilitas masyarakat di tempat belanja kebutuhans sehari-hari dan rekreasi, dan ada supply barang dari luar negeri atau impor," tutur Margo.

Lalu, sektor transportasi mengalami pertumbuhan cukup tinggi, yakni 15,79 persen (yoy) dengan kontribusi 4,62 persen.

BPS mencatat hampir semua sektor mengalami pertumbuhan. Namun, ada dua sektor yang mengalami kontraksi di kuartal I-2022 yakni administrasi pemerintahan yang minus 1,45 persen (yoy), dan jasa pendidikan minus 1,7 persen (yoy).

"Untuk administrasi pemerintahan mengalami kontraksi karena disebabkan realisasi belanja pegawai khususnya dari APBD mengalami kontraksi sebesar 4,09 persen. Demikian jasa pendidikan, mengalami kontraksi karena penurunan belanja pegawai untuk pendidikan sebesar 0,24 persen," kata Margo.

Editorial Team