Penguatan rupiah hari ini terjadi di tengah pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 yang mencapai 5,03 persen secara tahunan (yoy), meskipun angka tersebut lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya.
"Angka ini mencerminkan laju pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan ekspektasi sebelumnya," kata analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi.
Dia memaparkan, konsumsi rumah tangga menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan tersebut, disusul oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 1,43 persen dan konsumsi pemerintah yang naik 0,48 persen.
Seluruh sektor usaha mencatat pertumbuhan positif sepanjang 2024, dengan industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan sebagai sektor utama yang menopang ekonomi.
Menurut Assuaibi, peningkatan mobilitas masyarakat, pertumbuhan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara, serta meningkatnya aktivitas ekonomi lainnya turut mendorong ekspansi di berbagai sektor usaha.