OpenAI (unsplash.com/Dima Solomin)
Struktur OpenAI sangat sangat rumit, dan tawaran Musk menunjukkan pemahaman tentang titik-titik lemahnya. Setelah Musk meninggalkan organisasi tersebut, tiga tahun kemudian usai perebutan kendali Altman menggabungkan OpenAI dengan perusahaan nirlaba sehingga dapat mengumpulkan sejumlah besar uang yang dibutuhkan untuk membangun teknologi kecerdasan buatan (AI).
Namun, dewan nirlaba tersebut, dalam pengaturan yang tidak biasa, terus mengendalikan OpenAI. Pada akhir 2023, dewan direksi tiba-tiba memecat Altman dengan alasan sudah tidak memercayainya membangun AI demi kepentingan manusia. Namun, pemecatan hanya berlangsung lima hari.
Setelah kembali, Altman dan rekan-rekannya mulai mencari cara untuk memutus kendali organisasi nirlaba tersebut atas perusahaan. Ia juga mulai menempatkan sekutu-sekutunya di dewan direksi OpenAI, menawarkan benteng terhadap upaya lain untuk merebut kendali darinya.
Untuk memisahkan diri dari dewan direksi organisasi nirlaba tersebut, Altman dan rekan-rekannya harus memberikan kompensasi kepada organisasi nirlaba tersebu. OpenAI mungkin membayar biaya satu kali kepada organisasi nirlaba tersebut, misalnya, atau memberinya saham minoritas di perusahaan tersebut.
Sementara, OpenAI memiliki lebih dari 2.000 karyawan, organisasi nirlaba yang mengendalikannya hanya memiliki dua karyawan dan uang tunai senilai 22 juta dolar AS serta aset lainnya. Alasan mengapa Musk dan para investornya rela membayar miliaran dolar adalah karena lembaga tersebut memiliki kendali hukum atas OpenAI.
Namun, aset lembaga nirlaba tersebut belum diberi nilai — dan itulah yang coba ditetapkan oleh Musk dengan tawaran barunya. Tawarannya dapat berarti bahwa lembaga nirlaba OpenAI harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk memperoleh independensi dari lembaga nirlaba tersebut.