Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan perusahaan telah membentuk Tim Crisis Center untuk mengevaluasi seluruh proses bisnis, terutama di aspek operasional.
Langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap dugaan korupsi dalam impor minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023 serta isu BBM oplosan yang mencuat belakangan.
"Kami telah membentuk Tim Crisis Center untuk mengevaluasi keseluruhan proses bisnis terutama dari aspek operasional. Kami akan terus berkomitmen untuk melakukan dan memperbaiki agar supaya tata kelola Pertamina jauh lebih baik," kata dia dalam konferensi pers di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025).
