Masyarakat Bisa Laporkan Masalah BBM ke Bos Pertamina, Ini Nomornya

- Direktur Utama Pertamina membagikan nomor kontak pribadi untuk laporan masyarakat terkait dugaan pengoplosan BBM.
- Pertamina juga memiliki call center di nomor 135 untuk menampung keluhan dan masukan dari masyarakat.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri membagikan nomor kontak pribadi untuk menampung laporan masyarakat imbas adanya dugaan praktik pengoplosan bahan bakar minyak (BBM).
Isu BBM oplosan mencuat setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap dugaan korupsi dalam tata kelola impor minyak mentah dan produk kilang Pertamina periode 2018-2023.
"Saya juga memberikan nomor khusus saya, yaitu nomor 0814-1708-1945. Saat ini bisa untuk menerima SMS, nanti akan segera didaftarkan untuk menggunakan aplikasi WhatsApp," kata dia dalam konferensi pers di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025).
Pertamina juga memiliki saluran pusat panggilan alias call center di nomor 135 untuk menampung keluhan dan masukan dari masyarakat.
1. Laporan masyarakat bakal ditindaklanjuti secepatnya

Simon membagikan nomor kontak khusus miliknya agar masyarakat dapat melaporkan jika menemukan kejanggalan terkait kualitas BBM atau praktik yang tidak sesuai di lapangan. Dia menegaskan, setiap laporan yang masuk akan segera ditindaklanjuti oleh Pertamina.
"Apabila masyarakat menemukan kejanggalan atau situasi yang tidak sesuai, baik dalam kualitas BBM atau menemukan praktik yang kurang sesuai di lapangan, bisa langsung menghubungi nomor tersebut untuk dapat kami tindak lanjuti pada kesempatan yang pertama," tuturnya.
2. Kritik dari masyarakat dijadikan bahan perbaikan Pertamina

Simon juga menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan masukan dari masyarakat. Dia menegaskan kritik yang diterima akan menjadi dorongan bagi Pertamina untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan di masa mendatang.
"Kami juga berterima kasih atas kepedulian dari seluruh rakyat Indonesia. Kami berterima kasih atas masukan-masukan yang telah kami terima, yang tentunya akan menjadi kritik, akan menjadi bahan cambukan bagi Pertamina," ujar dia.
3. Bos Pertamina minta maaf atas dugaan korupsi di anak usaha

Simon pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi di badan usaha milik negara (BUMN) sektor energi tersebut.
Permintaan maaf itu terkait dengan penetapan tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi tata kelola impor minyak mentah dan produk kilang di anak usaha Pertamina periode 2018 hingga 2023.
"Pada kesempatan ini, saya, Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama Pertamina Persero menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini," ujarnya.