Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dikabarkan terancam gagal bayar utang. Masyarakat di negara tersebut khawatir lantaran pengeluaran pemerintah federal terus meningkat.
Dalam survei terbaru dari Pew Research Center mengenai prioritas kebijakan publik, 57 persen orang AS menilai bahwa mengurangi defisit anggaran adalah prioritas utama bagi Presiden Joe Biden dan Kongres untuk ditangani tahun ini. Angka tersebut naik dari 45 persen pada tahun lalu.
Utang federal pada dasarnya telah mencapai batas utang saat ini sebesar 31,38 triliun dolar AS, meskipun Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan bahwa dia dapat menggunakan berbagai manuver akuntansi untuk menunda gagal bayar pemerintah selama beberapa bulan.
Potensi gagal bayar utang Amerika Serikat ini juga mengancam perekonomian global. Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut potensi pemerintah AS gagal bayar utang pada Juni mendatang, akan menimbulkan dampak sangat serius bagi perekonomian, baik AS sendiri maupun global.
Dalam proyeksi pada April, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global mencapai 2,8 persen untuk 2023. Risiko ini terjadi karena kenaikan utang publik AS melejit hingga sekitar 31,458 triliun dolar AS. Jumlah tersebut mengalami cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Mengenai plafon utang atau debt ceiling AS, penilaian kami akan terjadi dampak yang sangat serius. Tidak hanya untuk AS tetapi juga untuk ekonomi global jika terjadi gagal bayar utang AS," ucap juru bicara IMF, Jullie Kozack dalam press briefing, Kamis (10/5/2023).