Jakarta, IDN Times - Pandemik virus corona jenis baru, COVID-19 telah berimbas kuat pada perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan menyatakan bahwa perekonomian dunia sudah memasuki resesi yang disebabkan oleh COVID-19.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan telah menyusun proyeksi ekonomi makro Indonesia berubah seiring kondisi pelemahan ini. Skenario terburuk atas nilai tukar rupiah, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan harga minyak setelah terdampak pandemik ini telah disusun agar dapat mempersiapkan langkah kebijakan terbaik yang bisa ditembuh.
Selain itu, perubahan postur anggaran yang diperkirakan akan bergerak dinamis seiring kondisi ini pun turut diproyeksikan. Anggaran belanja membengkak seiring kucuran dana untuk penanganan COVID-19 melalui insentif di berbagai sektor. Suntikan pemerintah ini sebagai stimulus untuk menjaga perekonomian masyarakat tetap hidup setelah terimbas COVID19.
Berikut rinciannya sebagaimana dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui live Zoom, Kamis (23/4).