Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi PHK (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Federal Reserve (The Fed) akan memangkas 10% dari total stafnya untuk meningkatkan efisiensi operasional dan merespons dorongan pemerintah terhadap penyusutan birokrasi federal.
  • Pemangkasan staf dilakukan secara bertahap melalui pengunduran diri sukarela dan attrition, dengan fokus utama pada memperkecil jumlah staf administratif melalui restrukturisasi hati-hati.

Jakarta, IDN Times - Federal Reserve (The Fed) mengumumkan rencana memangkas 10 persen dari total stafnya dalam beberapa tahun mendatang. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan merespons dorongan pemerintah terhadap penyusutan birokrasi federal.

Langkah ini diumumkan melalui memo Ketua The Fed Jerome Powell pada Jumat (16/5/2025), yang menekankan pentingnya efisiensi tanpa mengorbankan peran utama lembaga dalam menjaga stabilitas ekonomi.

Dari total 24 ribu karyawan, sekitar 2.400 posisi akan dipangkas melalui pengunduran diri sukarela dan attrition, bukan pemecatan massal. Ini mencerminkan pendekatan hati-hati Federal Reserve dalam menyeimbangkan reformasi internal dengan menjaga kelangsungan tugas institusional.

1. Strategi pengurangan bertahap

ilustrasi The Fed (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Federal Reserve akan melakukan pemangkasan staf secara bertahap untuk menghindari gangguan operasional. Fokus utamanya adalah memperkecil jumlah staf administratif melalui restrukturisasi yang hati-hati.

“Program pengunduran diri sukarela dengan insentif akan menjadi metode utama, mirip dengan skema pada 1997,” ujar Powell dalam memo internal, dikutip dari Yahoo Finance. 

Ia menambahkan, pendekatan ini dipilih agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja secara tiba-tiba. Selain program tersebut, The Fed akan memanfaatkan pensiun alami dan pengunduran diri tanpa penggantian posisi. Cara ini diharapkan dapat mempertahankan stabilitas internal dan memastikan pelayanan publik tetap berjalan efektif.

2. Konteks politik dan tekanan efisiensi

Elon Musk (pixabay.com/deeznutz1)

Langkah ini muncul di tengah tekanan dari pemerintahan Trump yang gencar memangkas birokrasi melalui Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) yang dipimpin Elon Musk.

“Federal Reserve terlalu besar dan butuh disesuaikan dengan standar efisiensi masa kini,” kata analis Michael McKee.

McKee menilai, kebijakan ini sebagai respons langsung terhadap tekanan politik untuk reformasi kelembagaan. Meski Federal Reserve bersifat independen, keputusan ini menunjukkan upaya strategis untuk memperlihatkan kemandirian dalam reformasi, sekaligus menghindari campur tangan langsung dari pemerintah eksekutif.

3. Dampak operasional dan tantangan ke depan

Jerome Powell pada Konferensi Pers / Wikipedia Commons

Pengurangan staf menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi dampaknya terhadap kinerja harian The Fed, terutama dalam fungsi pengawasan dan pengambilan kebijakan.

“Bank sentral memerlukan kapasitas sumber daya manusia yang kuat untuk merespons perubahan ekonomi secara cepat,” ujar seorang ekonom, dilansir Financial Times.

Ia menyoroti pentingnya menjaga kualitas tenaga kerja di tengah pemangkasan. Meski demikian, Powell menegaskan bahwa efisiensi tidak berarti mengorbankan kualitas. Dengan adopsi teknologi dan otomatisasi, Federal Reserve yakin dapat tetap efektif meskipun jumlah staf berkurang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team