Peternakan babi di Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). (dok. Kementan)
Sebelumnya Badan Karantina Kementerian Pertanian menyatakan babi asal Pulau Bulan, Batam, yang biasanya diekspor ke Singapura positif terkena flu babi. Dampak temuan itu, ekspor babi ke Singapura akhirnya ditutup.
Kepala Barantan, Bambang, mengatakan Kementerian Pertanian telah bergerak cepat untuk menindaklanjuti temuan itu. Bambang menyatakan bahwa penutupan ini dilakukan karena ada temuan babi yang terjangkit ASF sejak April 2023.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pendampingan pelaksanaan disposial, disinfeksi dan pelaksanaan biosekuriti paska penutupan pintu ekspor ternak babi asal Pulau Bulan, Provinsi Kepulauan Riau ke Singapura.
“Kementan telah usulkan sistem sub-kompartemen bebas ASF di Pulau Bulan dan telah disetujui oleh pihak Singapura, sehingga ke depan kita dapat kembali mengekspor ternak babi ke Singapura,” kata dia.
Lebih lanjut, dia memastikan bahwa pemerintah telah melakukan pendampingan secara ketat kepada pemilik peternakan hewan babi di Pulau Bulan, yaitu PT ITS.
“Dengan pembekuan ini, kami akan menindaklanjuti dengan melakukan evaluasi secara berkesinambungan agar dapat ditinjau pemberlakuan kompartemen bebas ASF dengan sistem sub kompartemen,” sambungnya.