Pupuk Indonesia percepat penyaluran ke gudang dan kios (Dok. Istimewa)
PT Pupuk Indonesia (Persero) hingga 21 Oktober 2020 telah menyalurkan sebanyak 6.902.343 ton pupuk bersubsidi kepada petani. Jumlah tersebut terdiri dari 3.069.615 ton urea, 478.965 ton SP-36, 643.806 ton ZA, 2.249.877 ton NPK, dan 460.080 ton organik.
Sementara, Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan, angka tersebut setara 78 persen dari alokasi pupuk nasional pada 2020 yang sebesar 8.900.467 ton, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 27 Tahun 2020.
"Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan proses distribusi pupuk bersubsidi kepada petani, agar tetap berjalan lancar dan sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian," kata Wijaya dikutip dari ANTARA, Kamis, 5 November 2020.
Pupuk Indonesia mencatat, stok pupuk subsidi yang tersedia saat ini sebanyak 1,4 juta ton, terdiri dari urea, NPK, ZA, SP-36, dan organik. Selain itu, perseroan pun selalu menyiapkan stok pupuk non-subsidi di kios-kios resmi. Tercatat, stok pupuk non-subsidi saat ini tersedia sekitar 870 ribu ton.
"Stok itu tersedia mulai dari lini I hingga lini III dan kios-kios pupuk resmi. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kebutuhan, sehingga produktivitas sektor pertanian pun dapat terjaga," tutur Wijaya.