Ilustrasi perawat. IDN Times/Wira Sanjiwani
Gaji perawat yang bekerja di layanan homecare memiliki struktur yang cukup berbeda dibandingkan dengan perawat di rumah sakit atau Puskesmas, karena sistem kerjanya lebih fleksibel dan biasanya berbasis jam kerja, sistem panggilan, atau kontrak pasien. Pada tahun 2025, rata-rata gaji perawat homecare di Indonesia berada di kisaran Rp4 juta hingga Rp7 juta per bulan, tergantung pada wilayah kerja, pengalaman, dan jenis layanan medis yang diberikan. Untuk perawat homecare dengan sertifikasi khusus seperti perawatan luka, perawatan pasien pasca-operasi, lansia (geriatric care), atau perawatan pasien kritis di rumah, penghasilannya bisa mencapai Rp8 juta hingga Rp12 juta per bulan. Di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, tarif layanan perawat homecare profesional juga cenderung lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
Perbedaan gaji perawat homecare sangat dipengaruhi oleh model kerja dan jenis klien yang dilayani. Ada perawat homecare yang bekerja di bawah naungan agen penyedia layanan kesehatan rumahan, dan ada juga yang bekerja secara mandiri (freelance). Jika bekerja di perusahaan homecare, mereka biasanya mendapat gaji tetap per bulan ditambah insentif kunjungan pasien. Namun, jika bekerja mandiri, perawat dapat menentukan tarif per kunjungan yang bervariasi antara Rp150 ribu hingga Rp500 ribu per sesi, tergantung pada kompleksitas tindakan medis seperti pemasangan infus, perawatan luka, atau terapi injeksi. Dengan sistem ini, perawat yang aktif dan memiliki banyak pasien bisa memperoleh pendapatan bulanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata perawat rumah sakit.
Selain penghasilan pokok, perawat homecare juga memperoleh tunjangan dan fasilitas tambahan tergantung pada lembaga atau perusahaan tempat mereka bekerja. Umumnya, fasilitas yang diberikan mencakup uang transportasi, tunjangan lembur, alat kesehatan pribadi (APD), asuransi kerja, dan pelatihan keterampilan medis lanjutan. Beberapa perusahaan homecare besar di kota-kota besar juga memberikan bonus kinerja, tunjangan komunikasi, bahkan akomodasi jika perawat harus tinggal di rumah pasien selama masa perawatan. Profesi ini menjadi semakin diminati karena fleksibilitas waktu kerja, potensi penghasilan yang tinggi, dan tingginya permintaan masyarakat terhadap layanan kesehatan rumahan yang lebih personal dan nyaman.