Pelaku UMKM sedang mempelajari pembayaran secara digitalisasi di pameran UMKM Gayeng 2022 di Mal Paragon Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Hariyadi menyampaikan angkatan kerja (sulit) terserap di sektor formal, alhasil yang akan memiliki peran besar untuk menyerap angkatan kerja ini adalah Usaha Kecil Menengah (UKM).
Apalagi berdasarkan data BPS per Agustus, penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 82,67 juta orang (59,11 persen), sedangkan yang bekerja pada kegiatan formal sebanyak 57,18 juta orang (40,89 persen).
Dibandingkan Agustus 2022, persentase penduduk bekerja pada kegiatan formal mengalami peningkatan sebesar 0,20 persen.
"Yang bisa menyerap adalah pada akhirnya UKM atau informal jadi langkahnya apa yang kita lakukan? Kita memanfaatkan dari tenaga kerja magang karena anak-anak lulusan perguruan tinggi Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) jumlahnya cukup besar," jelasnya.
Menurut Hariyadi, selama ini angkatan kerja dengan pendidikan sarjana hingga SMK sibuk mencari kerja di sektor formal. Namun kenyatannya lapangan kerja yang tersedia pun tak memenuhi.
Oleh karena itu, capres Ganjar-Mahfud akan mencoba mengarahkan anak yang magang di korporasi dialihkan untuk magang ke UMKM.
"Kenapa begitu? karena kami pernah melakukan uji coba dan itu hasilnya cukup bagus. Kami juga akan mendorong perbaikan sistem perbankan dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," tegasnya.
Dengan begitu, ia berharap sistem perbankan harus lebih kondusif dorong UKM, dan mengejar nilai tambah.