Jakarta, IDN Times - Pemerintah Papua Nugini mengumumkan, Google, lewat induk usahanya Alphabet, akan membangun tiga kabel bawah laut yang seluruh pendanaannya berasal dari Australia dalam kerangka perjanjian pertahanan bersama atau Pukpuk Treaty. Proyek ini disebut sebagai peningkatan penting tulang punggung digital di Papua Nugini di tengah persaingan pengaruh antara negara Barat dan China di kawasan.
Pengumuman tersebut disampaikan di tengah menguatnya perhatian strategis Australia dan Amerika Serikat (AS) terhadap posisi Papua Nugini yang kaya sumber daya, namun masih tertinggal dalam pembangunan. Para perencana militer di Canberra dan Washington memandang proyek kabel bawah laut ini sebagai bagian dari upaya memperkuat infrastruktur sipil yang sekaligus menopang arsitektur keamanan di Pasifik.
