Jakarta, IDN Times - Google mengumumkan kesepakatan penting dengan dua perusahaan listrik Amerika Serikat (AS) pada Senin (4/8/2025), untuk membatasi konsumsi listrik pusat data kecerdasan buatannya (AI) saat permintaan listrik memuncak. Pengumuman ini dilakukan di tengah kekhawatiran melonjaknya kebutuhan listrik dari sektor teknologi raksasa yang melebihi suplai di beberapa wilayah.
Kesepakatan ini menjadi langkah strategis Google menjawab tantangan lonjakan permintaan listrik data center AI. Selama beberapa bulan terakhir, perusahaan listrik di AS telah menerima permintaan suplai energi dalam jumlah besar dari berbagai perusahaan teknologi besar.