Google Rekrut CEO Windsurf dan Tim Riset untuk Perkuat AI

- Google merekrut CEO Windsurf, Varun Mohan, dan tim risetnya untuk memperkuat divisi DeepMind dalam pengembangan proyek agentic coding di inisiatif Gemini.
- OpenAI gagal mengakuisisi Windsurf dengan nilai 3 miliar dolar AS, sehingga Google berhasil merekrut tim inti Windsurf.
Jakarta, IDN Times - Google mengumumkan telah merekrut CEO Windsurf, Varun Mohan, beserta beberapa peneliti utama dari startup AI tersebut. Langkah ini menjadi kejutan di tengah persaingan ketat industri kecerdasan buatan (AI) global.
Juru bicara Google menyampaikan, tim dari Windsurf akan bergabung dengan divisi DeepMind milik Google. Rekrutmen ini terjadi setelah upaya OpenAI untuk mengakuisisi Windsurf tidak membuahkan hasil.
1. Akuisisi talenta AI oleh Google DeepMind

Google resmi mengumumkan perekrutan Varun Mohan, CEO Windsurf, Douglas Chen selaku co-founder, serta sejumlah anggota tim riset dan pengembangan Windsurf. Mereka akan memperkuat divisi DeepMind, khususnya dalam pengembangan proyek agentic coding di inisiatif Gemini.
“Kami sangat antusias menyambut talenta AI dari Windsurf untuk mempercepat kemajuan agentic coding di Google DeepMind,” ujar juru bicara Google dalam pernyataan resminya, dilansir TechCrunch.
Jeff Wang, Kepala Bisnis Windsurf ditunjuk sebagai CEO interim menggantikan Varun Mohan. Graham Moreno, yang sebelumnya menjabat VP Global Sales, kini menjadi presiden perusahaan. Sebagian besar dari sekitar 250 karyawan Windsurf tetap melanjutkan pengembangan produk untuk klien enterprise mereka.
Google mengatakan mereka hanya memperoleh lisensi non-eksklusif atas teknologi tertentu milik Windsurf, tanpa mengambil alih kepemilikan saham atau kendali perusahaan.
“Windsurf tetap bebas melisensikan teknologinya ke pihak lain,” kata sumber internal Google, dilansir CNBC Internasional.
2. Gagalnya akuisisi oleh OpenAI

Laporan dari The Verge dan CNBC mengungkapkan, OpenAI sebelumnya telah bernegosiasi untuk mengakuisisi Windsurf dengan nilai sekitar 3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp48,6 triliun). Namun, kesepakatan tersebut batal dan Google berhasil merekrut tim inti Windsurf.
Menurut laporan Bloomberg pada Mei 2025, akuisisi ini akan menjadi yang terbesar bagi OpenAI jika berhasil terealisasi. Namun, hingga awal Juli 2025, OpenAI belum memberikan komentar resmi terkait kegagalan akuisisi tersebut.
3. Dampak bagi industri AI global
Perekrutan tim Windsurf oleh Google dinilai sebagai strategi untuk memperkuat posisi dalam persaingan talenta AI global. Langkah ini juga menandai tren baru di mana perusahaan besar lebih memilih merekrut talenta dan melisensi teknologi tanpa melakukan akuisisi penuh, guna menghindari pengawasan regulasi yang ketat.
“Kami bangga atas pencapaian Windsurf selama empat tahun terakhir dan antusias memulai babak baru bersama Google DeepMind," menurut pernyataan bersama Varun Mohan dan Douglas Chen, dilansir Business Insider.
Menurut pengamat industri, langkah Google ini memperkuat posisi mereka dalam pengembangan AI generatif dan memperluas manfaat teknologi Gemini untuk pengembang perangkat lunak di seluruh dunia.