Google Siap Gelontorkan Dana untuk Proyek Film AI

Jakarta, IDN Times – Google menggandeng Range Media Partners untuk meluncurkan AI on Screen, sebuah program baru yang mengomisi pembuatan film pendek bertema kecerdasan buatan (AI). Program ini bertujuan mengungkap kompleksitas hubungan manusia dengan AI lewat karya sinematik lintas genre.
Inisiatif tersebut akan berlangsung selama 18 bulan ke depan. Dalam periode itu, kedua perusahaan akan mengembangkan, membiayai, dan memproduksi sejumlah film pendek, dengan target mengubah dua di antaranya menjadi film panjang. Dengan kata lain, Google siap gelontorkan dana untuk proyek film AI. Google dan Range mengklaim program ini akan menjadi ekosistem komprehensif bagi sineas di tengah perdebatan global tentang AI.
“AI on Screen mewakili langkah besar dalam komitmen Google untuk mendukung ekspresi kreatif dan menjelajahi kemungkinan teknologi melalui kekuatan bercerita,” kata Mira Lane, direktur senior teknologi dan masyarakat Google, dikutip dari Variety, Minggu (13/4/2025).
1. Eksplorasi emosi dan etika dalam narasi sinematik
Program AI on Screen bukan sekadar proyek teknologi, melainkan upaya untuk menggali sisi emosional dan etis dari keberadaan AI dalam kehidupan manusia. Google dan Range mencari cerita-cerita yang dapat menyentuh sisi kemanusiaan, khususnya bagi penonton generasi baru yang lebih kritis dan peka terhadap perkembangan teknologi.
Pihak Google menekankan bahwa program ini terbuka untuk genre apa pun, mulai dari fiksi ilmiah, drama, hingga thriller. Intinya, narasi yang diajukan harus mengangkat dilema yang muncul ketika kehidupan manusia mulai bercampur dengan mesin cerdas.
“Kami mencari cerita yang dapat benar-benar menyentuh secara manusiawi, menggali dilema emosional dan etika yang muncul ketika kita mulai menyatu dengan mesin cerdas,” ujar pernyataan Google dalam blog resminya, dikutip dari Neowin, Minggu (13/4).
2. Dua film perdana siap diluncurkan tahun ini
Dua film pendek pertama dari program ini dijadwalkan rilis pada akhir tahun 2025. Keduanya digarap oleh pembuat film yang berbeda, namun tetap mengusung tema utama yang sama: keterikatan manusia dengan teknologi canggih dan dampaknya terhadap kehidupan personal.
Film pertama berjudul Sweetwater, ditulis oleh Sean Douglas. Cerita berpusat pada seorang anak dari selebritas yang telah meninggal. Saat ia mengunjungi rumah masa kecilnya, sebuah surat penggemar membuka rahasia tentang AI yang mengejutkan dan membuatnya harus berdamai dengan warisan ibunya.
Film kedua, Lucid, ditulis dan disutradarai oleh Sammi Cohen. Kisahnya mengikuti sepasang kekasih yang putus asa melarikan diri dari kenyataan yang menyesakkan. Mereka mempertaruhkan segalanya pada perangkat berbagi mimpi yang revolusioner.
“Kami sangat bersemangat meluncurkan program film pendek ini sebagai langkah awal menciptakan jalur luar biasa menuju fitur blockbuster berikutnya,” kata Peter Micelli, CEO Range Media.
3. Kolaborasi jangka panjang dan dukungan kreatif
Google dan Range tidak hanya bertindak sebagai penyandang dana, tetapi juga mitra kreatif yang mendukung penuh para sineas. Range Studios, divisi produksi dari Range Media, akan menangani pengembangan dan produksi untuk semua film yang tergabung dalam inisiatif ini.
Rachel Douglas dari Range ditunjuk untuk mengelola kerja sama dengan Google serta memproduksi seluruh film dalam program tersebut. Para sineas yang ingin mengajukan proposal diwajibkan melakukannya melalui agen atau pengacara resmi.
“Di tengah lanskap Hollywood yang terus berubah, kami tidak bisa membayangkan mitra yang lebih baik dari Google untuk membantu para pembuat film dan kreator kelas atas mewujudkan ambisi terdalam mereka dalam bercerita,” ujar Micelli.
Range Media sendiri selama satu setengah tahun terakhir telah aktif dalam produksi film seperti A Complete Unknown (2024) dan Longlegs (2024). Dengan rekam jejak ini, mereka optimistis AI on Screen bisa menjadi fondasi dari lahirnya karya-karya inovatif berikutnya. Setelah mengetahui kabar Google siap gelontorkan dana untuk proyek film AI, menurutmu apakah rilisan mereka bakal hype di kalangan pencinta film?