Ilustrasi perekonomian Indonesia diserang virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, penurunan cadangan devisa karena digunakan untuk pembayaran utang jatuh tempo pemerintah sekitar US$2 miliar, dan sekitar US$7 miliar dolar untuk menstabilkan rupiah.
“Kami gunakan untuk bayar utang jatuh tempo dan melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah khususnya pada minggu kedua dan ketiga (Maret) di mana pada waktu itu terjadi kepanikan global yang kemudian mendorong investor global melepas sahamnya, melepas obligasi," katanya melalui video conference, Selasa (7/4).
Kendati begitu Perry menegaskan, cadangan devisa Indonesia saat ini masih lebih lebih dari cukup untuk pembayaran utang pemerintah, impor, hingga intervensi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
"Kami informasikan cadangan devisa kita berangsur stabil dan mengalami peningkatan dewasa ini Insya Allah akan mampu stabilisasi nilai rupiah, katanya.